Namun, jika berbicara tentang torsi, motor ini sebenarnya cukup oke untuk penggunaan harian. Masalah lain yang sering muncul pada motor ini adalah rantainya yang mudah kendur. Hal ini membuat pengalaman berkendara dengan motor ini terasa kurang nyaman, seolah-olah seperti karakter Ghost Rider yang sedang mengendarai motor dengan rantai yang berisik.
3. Minim Fitur Adventure
Selain itu, fitur-fitur yang ditawarkan motor ini bisa dibilang cukup biasa, bahkan cenderung kurang jika mengingat bahwa motor ini adalah motor adventure. Memang, Honda CB150X memiliki beberapa fitur menarik, seperti suspensi depan upside down dari Showa, lampu full LED, panel instrumen digital, dan windshield tinggi untuk perlindungan angin saat touring.
Namun, jika dibandingkan dengan motor sport lainnya di kelas yang sama, fitur-fitur ini tidak terbilang istimewa. Bahkan, fitur-fitur serupa sudah ada pada motor non-adventure di kelas 150 cc, seperti Yamaha MT-15 yang juga dilengkapi dengan suspensi upside down dan panel digital.
Baca Juga:7 HP Kamera Terbaik Fitur OIS Pada 2025 untuk Konten KreatorSinopsis dan Review Film Dark Nun Tampilkan Karakter Gigih Song Hye-kyo
Dengan demikian, Honda CB150X sebagai motor adventure tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru atau revolusioner yang dapat menjadi daya tarik utama. Apalagi, motor adventure umumnya digunakan untuk perjalanan ke tempat-tempat baru atau medan yang menantang.
Namun, motor ini tidak memiliki fitur yang mendukung kegiatan tersebut. Sebagai contoh, port USB untuk mengisi daya perangkat tidak disediakan sama sekali, menjadikannya motor adventure yang hanya “adventure-adventurean”, lebih cocok digunakan di dalam kota saja.
Meski demikian, jika kita membicarakan kegunaan motor adventure di dalam kota, Honda CB150X tetap nyaman digunakan, terutama untuk menghadapi kemacetan. Mesin motor ini cukup nyaman untuk perjalanan stop-and-go.
Namun, bagi mereka yang memiliki tinggi badan di bawah 165 cm, motor ini bisa menjadi tantangan saat terjebak macet, karena ground clearance-nya yang tinggi. Meski begitu, dengan ground clearance yang tinggi, pengendara masih bisa bermanuver dengan memanfaatkan trotoar, yang membuatnya lebih fleksibel dalam situasi macet.
4. Kurang Promosi
Faktor terakhir yang menyebabkan motor ini kurang diminati di Indonesia adalah karena minimnya promosi dari Honda. Honda jarang sekali melakukan promosi untuk model ini, yang berdampak pada kurangnya pengetahuan calon konsumen tentang keberadaan motor ini dalam lini produk mereka.