Jangan Terus Memaklumi Orang, Ini 5 Alasan untuk Jangan Merasa Paling Tersakiti

Jangan Merasa Paling Tersakiti
Alasan untuk Jangan Merasa Paling Tersakiti
0 Komentar

2. Semua orang sedang berjuang dengan caranya masing-masing.

Kamu mungkin merasa bahwa harimu sangat berat, tetapi orang lain juga memiliki tantangan dan beban mereka sendiri. Jangan pernah beranggapan bahwa orang lain akan selalu menerima emosi negatifmu.

Kamu tidak tahu apa yang sedang mereka hadapi. Marah-marah dan suasana hati buruk yang tidak jelas hanya akan membuat mereka merasa semakin tertekan dan tidak nyaman berteman denganmu.

Ingatlah, kamu memiliki masalah, tetapi orang lain juga memiliki masalah mereka sendiri. Besar atau kecilnya masalah tersebut tergantung pada bagaimana masing-masing individu menghadapinya. Banyak orang yang memiliki masalah besar, namun mereka tetap bisa bersikap tenang, tetap diam, bahkan masih mampu tersenyum. Mengapa? Karena mereka tidak setantrum kamu saat menghadapi masalah.

Baca Juga:4 Alasan Honda CB150X Kurang Laku di Indonesia, Salah Satunya Hanya 'Modal Tampang'10 Hal Baru yang Menarik dari Samsung Galaxy S25 Ultra Dibanding Samsung Galaxy S24

3. Orang tidak akan bertahan selamanya.

Jika kamu terus-menerus bersikap seperti itu, hubungan apa pun—baik pertemanan, keluarga, pacaran, suami-istri, atau lainnya—pasti ada batas kesabarannya. Jika kamu selalu merasa berhak untuk dimengerti tanpa mencoba memahami orang lain, jangan heran jika mereka akhirnya memilih pergi.

Sebab, sebuah hubungan bukan hanya tentang menerima, tetapi juga memberi. Hubungan bukan sekadar meminta orang lain untuk memahami kita, melainkan tentang saling pengertian.

Jika dalam sebuah hubungan kamu hanya ingin dimengerti dan diterima tanpa berusaha memahami orang lain, cepat atau lambat hubungan itu akan hancur. Tidak selamanya, misalnya, seorang suami akan betah dengan istri yang selalu marah tanpa alasan jelas.

Suami yang pulang kerja dengan lelah dan hanya mendapat perlakuan dingin pasti akan merasa tidak nyaman. Jika kamu berpikir, “Pokoknya suami saya harus mendengarkan dan mengerti saya,” jangan terkejut jika akhirnya dia tidak betah. Hal yang sama berlaku sebaliknya.

4. Emosi yang meledak dapat menyebabkan trauma.

Ada pepatah yang mengatakan, “Ketika marah, kecerdasan menurun; ketika marah, kesadaran melemah.” Saat marah, kamu mungkin lupa dengan kata-kata yang telah kamu ucapkan, tetapi orang lain yang mendengarnya akan mengingatnya—bahkan selamanya.

0 Komentar