Sejarah Domestikasi Anjing dari Serigala hingga Menjadi Ras Anjing Lucu Sahabat Manusia

Evolusi Anjing
Sejarah Domestikasi Anjing
0 Komentar

Tentu saja, serigala tidak melakukannya untuk melindungi manusia, tetapi sebagai bagian dari insting alami mereka saat menghadapi bahaya. Meskipun demikian, apa yang dilakukan serigala secara tidak langsung telah melindungi dan membantu manusia.

Kedekatan antara serigala dan manusia ini menciptakan ikatan yang semakin kuat. Awalnya, serigala hanya menjadi pemulung makanan sisa manusia, namun lambat laun mereka mulai menjadi peliharaan.

Hubungan ini mengubah perilaku dan genetika serigala itu sendiri, hingga akhirnya melahirkan protodok dan menjadikannya hewan pertama yang didomestikasi manusia. Telah terbukti bahwa anjing domestik berasal dari serigala prasejarah yang hidup pada masa Pleistosen.

Baca Juga:Rangkaian Acara Bandung Gaming Day 2025 di Summarecon Mall Bandung dan Agate Studio Seru Banget7 HP Kamera Terbaik Fitur OIS Pada 2025 untuk Konten Kreator

Kini, anjing memiliki kerabat dekat, yaitu serigala abu-abu modern, yang memiliki kesamaan DNA hingga 98%. Keduanya memiliki nenek moyang yang sama dan terpisah sekitar 20.000 hingga 40.000 tahun yang lalu.

Bahkan, anjing domestik diklasifikasikan sebagai subspesies dari serigala abu-abu atau Canis lupus, dengan nama ilmiah Canis lupus familiaris. Manusia dan anjing telah berevolusi bersama selama ribuan tahun.

Organisme dapat dikatakan domestikasi ketika genetika mereka telah diubah secara permanen melalui pembiakan yang melibatkan campur tangan manusia. Pada awalnya, anjing-anjing ini masih terlihat seperti serigala, namun seiring waktu mereka mulai menyimpang dari serigala.

Masa Revolusi Pertanian

Pada suatu periode yang dikenal sebagai revolusi pertanian, yang dimulai sekitar 12.000 tahun yang lalu, anjing mengalami adaptasi tertentu. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa anjing memiliki lebih banyak salinan gen Y2B, yang merupakan kode enzim untuk memecah pati.

Hal ini menunjukkan bahwa anjing kemungkinan telah mampu mencerna beras dan gandum, yang berbeda dengan nenek moyang serigalanya yang lebih karnivora.

Ini juga berkaitan erat dengan pola makan manusia pada era revolusi pertanian, ketika manusia yang sebelumnya berburu dan mengumpulkan makanan mulai menanam dan membudidayakan bahan makanan seperti gandum dan beras. Artinya, anjing telah beradaptasi mengikuti pola makan manusia.

Manusia dan anjing telah menjalin persahabatan selama ribuan tahun, bahkan orang-orang terdahulu menunjukkan ikatan emosional yang kuat dengan anjing. Banyak bukti arkeologi yang ditemukan di makam-makam kuno, mulai dari masa Pleistosen akhir hingga pertengahan Holosen, yang menunjukkan anjing dikubur berdekatan dengan manusia.

0 Komentar