6. Gemetaran atau Tremor
Beberapa orang mengalami gemetaran atau tremor saat panic attack terjadi. Tubuh bisa terasa tidak stabil, dan tangan atau kaki bisa bergetar tanpa bisa dikendalikan.
Sensasi ini membuat penderita panic attack semakin cemas dan takut terhadap apa yang sedang terjadi pada dirinya.
7. Kesulitan Bernapas atau Sensasi Tercekik
Banyak penderita panic attack mengalami kesulitan bernapas atau merasa seperti sedang tercekik.
Baca Juga:Inilah Tanda-tanda Orang Bermental Kuat dari Sikap Tenangnya, Apakah Kamu Termasuk? Kesehatan Mental Generasi Z Tantangan dan Solusi di Era Digital
Sensasi ini bisa berupa napas yang pendek, terengah-engah, atau bahkan merasa seperti ada sesuatu yang menekan tenggorokan. Akibatnya, kamu bisa semakin panik karena merasa tidak bisa mendapatkan cukup udara.
Bagaimana Mengatasi Panic Attack?
Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas secara berulang, penting untuk mencari cara mengatasinya. Beberapa langkah yang bisa kamu coba antara lain:
- Latihan pernapasan: Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan melalui mulut.
- Fokus pada kenyataan: Ingatkan dirimu sendiri bahwa panic attack hanya bersifat sementara dan tidak akan membahayakanmu.
- Cari tempat yang nyaman: Jika memungkinkan, pindahlah ke tempat yang tenang untuk menenangkan diri.
- Hindari kafein dan alkohol: Kedua zat ini bisa memperburuk kecemasan dan meningkatkan risiko panic attack.
- Konsultasi dengan profesional: Jika panic attack sering terjadi dan mengganggu kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau psikiater.
Meskipun panic attack bisa terasa menakutkan, kamu tidak sendirian. Banyak orang mengalami hal yang sama, dan dengan penanganan yang tepat, kondisi ini bisa dikendalikan.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala-gejala ini, jangan ragu untuk mencari dukungan dan bantuan profesional agar bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan nyaman.