Fenomena Profesi Abdi Negara jadi Standar Kesuksesan Banyak Orang, Padahal Ini Faktanya

profesi Abdi Negara
Fenomena Abdi Negara
0 Komentar

Kedua, secara normatif, tidak ada pekerjaan yang lebih hebat atau lebih buruk, karena semuanya memiliki nilai yang sama. Jadi, jika Anda terus saling membandingkan atau merendahkan profesi lain, justru Anda tidak akan terlihat lebih hebat. Sebaliknya, hal itu malah merendahkan profesi Anda sendiri.

Selain itu, sering kali kita menemui banyak anak yang memilih untuk menjadi Abdi Negara karena tuntutan orang tua. Pernahkah Anda melihat orang tua yang selalu mendorong anaknya untuk menjadi PNS, polisi, atau tentara? Pertanyaannya adalah, mengapa banyak orang tua yang sering menyuruh anak-anak mereka memilih profesi sebagai Abdi Negara?

Streotip dan Budaya Zaman Dulu yang Terbawa Hingga Sekarang

Hal ini disebabkan oleh budaya pada zaman dulu, di mana pilihan profesi sangat terbatas. Pada masa tersebut, profesi Abdi Negara dianggap sebagai profesi dengan derajat yang paling tinggi.

Baca Juga:Rumor Peluncuran Kamera DJI Osmo Pocket 4 Meragukan, Dibantah dengan Bukti IniKerja di Jepang Masih Woth It Tahun 2025? Simak 4 Poin Ini Agar Tidak Menyesal

Orang zaman dulu melihat profesi Abdi Negara sebagai pekerjaan yang memiliki status sosial lebih tinggi, dan budaya ini terbawa hingga sekarang.

Meskipun saat ini sudah banyak pilihan profesi baru seperti content creator, digital marketing, freelancer, dan lain-lain, romantisme terhadap Abdi Negara ini lebih berfokus pada status sosial daripada masalah finansial.

Dari segi finansial, memang profesi Abdi Negara dijamin oleh negara dan kehidupannya cukup terjamin. Namun, Abdi Negara pada dasarnya sulit untuk menjadi kaya, karena orientasi pekerjaan mereka adalah pengabdian, bukan kekayaan.

Kami ingin memberitahukan bahwa jika Anda adalah Abdi Negara yang hanya mengandalkan pendapatan dari gaji, sangat sulit untuk menjadi kaya, apalagi jika jabatan Anda tidak terlalu tinggi.

Oleh karena itu, orang-orang yang memilih profesi ini biasanya memiliki sumber pendapatan lain untuk mendukung finansial mereka. Bahkan banyak diantara mereka yang melakukan pekerjaan kotor seperti meminta pungli kepada masyarakat untuk urusan tertentu.

Jika seorang Abdi Negara berorientasi pada kekayaan, itu justru berbahaya, karena bisa memicu mereka untuk melakukan cara-cara yang tidak etis untuk mencapai tujuan tersebut.

Profesi-profesi Abdi Negara sangat erat kaitannya dengan sistem hierarki, di mana semakin tinggi posisi yang dimiliki, semakin besar pula wewenang yang didapatkan. Privilegium yang mungkin Anda anggap hanya berlaku pada beberapa golongan, sebenarnya bisa terjadi di banyak profesi. Tidak ada yang salah dengan rasa bangga terhadap suatu profesi, namun ketika rasa bangga ini berubah menjadi romantisme, hal itu dapat membuat kita kehilangan arah dan melakukan segala cara untuk mencapainya.

0 Komentar