Generasi Boomers Lebih Mudah Termakan Berita Hoax, Gen Z harus Lakukan Ini

Generasi Boomers Mudah Termakan Berita Hoax
Unsplash/Adismara
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Melimpahnya informasi di era ini terkadang membuat kita merasa kewalahan. Mungkin karena itulah banyak dari Anda yang memilih untuk tidak aktif di Instagram. Kami sendiri pernah melihat beberapa komentar yang menyebutkan bahwa mereka merasa lelah akibat terlalu banyak terpapar informasi.

Akhirnya, kita menjadi malas untuk memverifikasi kebenaran suatu informasi. Saat ini, terutama bagi Generasi Z, kecenderungannya adalah memilih berita atau sumber informasi yang singkat dan mudah dipahami. Jika diperhatikan di Instagram, Twitter, dan platform lainnya, konten yang mendapatkan traffic tertinggi bukanlah yang panjang dan mendalam, melainkan yang singkat dan sensasional.

Cukup mengambil sedikit bagian dari suatu berita, memberikan judul yang bombastis, lalu mempostingnya. Jika tidak dalam bentuk teks, maka disajikan dalam video singkat berdurasi 15 hingga 60 detik, lalu dibiarkan viral. Akibatnya, kita sebagai pengguna media sosial sehari-hari, membaca atau menonton informasi yang sederhana dan tidak rumit.

Baca Juga:Banyak Motor Listrik Cina Mirip Vespa, Ternyata Begini Faktanya5 Kontroversi Abidzar Al Ghifari Soal Film A Business Proposal hingga Akhirnya Minta Maaf

Daripada membaca jurnal atau buku, lebih mudah menonton TikTok—cukup dengan menggulir layar. Atau membuka berita dari feed di Instagram, yang biasanya memiliki banyak komentar, judul yang menarik, dan sering kali bersifat kontroversial.

Namun, coba tanyakan pada diri sendiri, kapan terakhir kali kita membaca tulisan panjang? Kapan terakhir kali kita membaca buku tanpa merasa lelah? Kapan terakhir kali kita membaca riset yang benar-benar mendetail?

Pasti banyak yang sudah lama tidak melakukannya, karena saat ini informasi lebih mudah diakses dalam bentuk yang lebih sederhana. Akibatnya, kita semakin malas untuk mencari tahu lebih dalam, kurang mempertanyakan informasi yang diterima, dan tidak terlalu skeptis terhadap sumber yang ada—hanya sekadar menerimanya begitu saja.

Namun, bukan berarti mengonsumsi konten singkat seperti menonton TikTok, membaca artikel pendek, atau mengikuti berita dengan judul sensasional adalah hal yang sepenuhnya salah. Jika memang bermanfaat dan lebih efisien, mengapa tidak?

Masalah muncul ketika:

1. Kita tidak berusaha mencari informasi lebih lanjut, tetapi sudah merasa tahu segalanya. Akhirnya, kita puas dengan informasi yang belum tentu benar, bahkan hanya dengan membaca judulnya saja.

0 Komentar