2. Kita menjadi lebih mudah percaya pada hoaks dan sulit membedakan mana sumber yang kredibel dan mana yang tidak.
3. Kita merasa sudah mengetahui banyak hal hanya dari sedikit informasi, lalu terburu-buru berpendapat atau menyampaikan pandangan. Padahal, data yang dimiliki mungkin belum cukup akurat.
4. Ketika seseorang berbicara tanpa dasar yang kuat, ada kemungkinan orang lain mempercayainya dan menerima dampak buruk dari informasi yang keliru. Lebih beruntung jika ada yang mengoreksi, terutama jika diskusi berlangsung di platform terbuka. Namun, jika dalam lingkungan tertutup, informasi yang salah bisa berkembang tanpa kendali dan berpotensi menyesatkan banyak orang.
Baca Juga:Banyak Motor Listrik Cina Mirip Vespa, Ternyata Begini Faktanya5 Kontroversi Abidzar Al Ghifari Soal Film A Business Proposal hingga Akhirnya Minta Maaf
Pada akhirnya, informasi yang kita terima dapat memengaruhi tindakan dan perilaku kita. Maka, pertanyaannya adalah: bagaimana cara agar kita tidak terkena dampak negatif dari melimpahnya informasi?
Cara Mengolah Informasi
Kami memiliki beberapa tips dan saran praktis mengolah informasi yang bisa diterapkan Generasi Z maupun generasi boomers.
Sebuah kutipan dari Vizi Andrei, “Di dunia yang penuh dengan informasi, pengetahuan bukan lagi tentang mengumpulkan, melainkan tentang menyaring.”
Artinya, lebih baik kita menyaring informasi daripada sekadar mengumpulkannya. Justru, membatasi informasi yang masuk jauh lebih bijak daripada terus-menerus mencari tanpa kendali. Sebab, jika kita hanya mengumpulkan tanpa penyaringan, kemungkinan besar sebagian besar informasi yang kita serap adalah sampah—tidak berguna, bahkan keliru.
Bayangkan jika mayoritas pengetahuan yang kita peroleh tidak bermanfaat atau salah. Otak kita akan menjadi tempat pembuangan informasi yang tidak berguna. Maka, mulailah menyaring informasi yang masuk ke dalam pikiran kita. Filter your knowledge.
Coba mulai dari sesuatu yang sederhana, misalnya di YouTube. Karena saat ini Anda sedang menggunakan platform tersebut, mulailah dengan berlangganan kanal yang menurut Anda kredibel, seperti Satu Persen, jika Anda mempercayainya. Namun, jangan lupa juga untuk berlangganan kanal yang memiliki pandangan berlawanan.
Mengapa? Agar perspektif Anda tetap seimbang dan tidak sepenuhnya dikendalikan oleh algoritma. Dalam menerima informasi, mempercayai sumber tertentu memang boleh, tetapi tetap perlu sedikit skeptis.