Tidak ada salahnya membaca teori yang berlawanan, bahkan sesekali membaca teori konspirasi pun tidak masalah, selama diimbangi dengan referensi ilmiah seperti jurnal akademik. Sikap ini akan membantu Anda menjadi lebih berpikiran terbuka—tidak mudah percaya begitu saja, tetapi juga tidak langsung menolak suatu informasi.
Pendekatan ini akan melatih kemampuan berpikir kritis dan skeptis tanpa menghambat perkembangan wawasan.
Selanjutnya, biasakan untuk selalu bertanya:
“Dari mana sumber informasi ini?”
“Apakah sumbernya valid?”
“Apakah informasi ini masuk akal?”
Selain itu, lakukan riset kecil-kecilan di internet untuk mencari referensi dari berbagai sumber. Dengan begitu, Anda memiliki second opinion dan tidak hanya bergantung pada satu sudut pandang.
Baca Juga:Banyak Motor Listrik Cina Mirip Vespa, Ternyata Begini Faktanya5 Kontroversi Abidzar Al Ghifari Soal Film A Business Proposal hingga Akhirnya Minta Maaf
Pentingnya Mencari Sebuah Fakta dengan Lebih Dalam
Kami sering menemui situasi di mana seseorang merasa sangat yakin setelah menonton sebuah dokumenter. Misalnya, di Netflix ada The Social Dilemma yang menggambarkan media sosial sebagai sesuatu yang berbahaya dan dapat menyebabkan depresi. Atau The Great Hack, yang membahas kemenangan Donald Trump dalam pemilu berkat manipulasi data oleh Cambridge Analytica.
Ada juga dokumenter yang mengkampanyekan pola makan tertentu, seperti film yang mempromosikan vegetarianisme atau sebaliknya, dokumenter yang justru menyarankan untuk tidak makan sayur dan hanya mengonsumsi daging.
Jika Anda mencari informasi lebih lanjut di internet, akan selalu ada argumen kontra terhadap klaim tersebut. Oleh karena itu, kami selalu membiasakan diri untuk mencari perspektif lain setiap kali menonton sebuah dokumenter atau film yang bersifat propaganda, meskipun film tersebut dibuat dengan baik sekalipun.
Sikap ini penting agar kita tidak mudah terpengaruh oleh narasi tunggal dan dapat mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil kesimpulan.
Contohnya, film terbaru Tom Cruise, Top Gun: Maverick, memiliki unsur propaganda Amerika yang sangat kuat. Seakan-akan menyampaikan pesan bahwa “semua yang bukan Amerika itu salah.” Meskipun filmnya tetap bagus dari segi produksi dan cerita, kami tetap bersikap skeptis terhadap beberapa hal, seperti apakah ada kemiripan dengan kejadian nyata atau tidak.