Jangan sampai kita terlalu mengagungkan atau menolak suatu hal secara berlebihan. Tidak ada masalah dengan mengonsumsi propaganda, karena pada dasarnya hampir semua media memiliki unsur propaganda—termasuk video ini. Namun, yang terpenting adalah tetap bersikap kritis dan skeptis.
Jika suatu ide memiliki banyak argumen kontra, justru itu menandakan bahwa ide tersebut menarik untuk didiskusikan. Sebaliknya, kita perlu waspada terhadap gagasan yang sulit atau bahkan tidak bisa dibantah sama sekali.
Hal ini juga disampaikan oleh banyak ilmuwan, termasuk Karl Popper, yang berpendapat bahwa suatu teori ilmiah harus bisa diuji dan dibantah. Jika ada gagasan yang tidak bisa dibantah, maka ia akan terus eksis tanpa ada ruang untuk pengembangan atau pembaruan.
Baca Juga:Banyak Motor Listrik Cina Mirip Vespa, Ternyata Begini Faktanya5 Kontroversi Abidzar Al Ghifari Soal Film A Business Proposal hingga Akhirnya Minta Maaf
Sebagai contoh, jika ada video yang membahas topik seperti MBTI yang dianggap tidak terlalu valid, law of attraction yang diragukan efektivitasnya, atau bahaya gula bagi kesehatan, silakan cari informasi lain yang menyangkal hal tersebut. Jika ada argumen yang membantahnya, berarti wacana tersebut masih bisa diperdebatkan. Namun, jika tidak ada sanggahan sama sekali, maka justru kita perlu lebih waspada terhadap informasi tersebut.
Terakhir, di era information abundance ini, kita harus lebih fokus pada penyaringan informasi (filtering) daripada sekadar mengumpulkan sebanyak mungkin (gathering). Energi yang kita habiskan untuk mengonsumsi informasi yang tidak penting atau sekadar clickbait sebaiknya dialihkan untuk hal yang lebih bermanfaat dan bernilai bagi perkembangan diri kita.
Banyak dari kita mungkin memiliki kebiasaan menghabiskan waktu untuk menonton informasi yang tidak penting atau bahkan ikut menyinyiri orang lain. Contohnya, belum lama ini ada kasus terkait K-Pop yang sampai menimbulkan perdebatan besar, bahkan berujung pada rencana pelaporan ke pengadilan. Hal semacam ini sebenarnya hanya membuang-buang waktu.
Di era information abundance ini, sebaiknya kita memanfaatkan internet untuk hal yang lebih bermanfaat. Sesederhana menonton video yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan hidup. Misalnya, jika merasa kurang percaya diri, cobalah untuk mengonsumsi informasi yang lebih berkualitas. Dengan membiasakan diri membandingkan berbagai sumber informasi dan bersikap skeptis, bahkan terhadap informasi yang tampak kredibel sekalipun, pola pikir kita akan berubah.