Ketika nilai aset tersebut pulih, keuntungan yang mereka peroleh pun jauh lebih besar. Sebagai contoh, jika nilai sebuah aset naik tiga kali lipat, investasi sebesar Rp200 miliar akan menjadi Rp600 miliar, sedangkan investasi Rp5 miliar hanya menghasilkan Rp15 miliar. Ini adalah efek domino yang terjadi ketika seseorang memiliki modal besar.
Selain itu, banyak konglomerat juga berinvestasi di dunia startup. Investasi di startup memang berisiko tinggi, namun jika berhasil, return yang didapat bisa sangat besar. Oleh karena itu, para konglomerat seringkali menaruh dana mereka pada venture capital yang mengelola dana untuk investasi di startup.
Venture capital berfungsi sebagai perantara yang menghubungkan investor dengan startup yang berpotensi sukses. Banyak konglomerat yang menempatkan dana mereka pada venture capital, baik di Indonesia maupun di luar negeri, seperti di Amerika Serikat, untuk mendapatkan informasi dan kesempatan investasi di startup yang menjanjikan.
Baca Juga:Proyek IKN Resmi Mangkrak! Ini 6 Alasan Awal Pemerintah Ingin Bangun Ibu Kota BaruCara Buat Link Dana Kaget Resmi Langsung dari Aplikasi Tanpa Ribet
Startup biasanya tidak membutuhkan dana ratusan miliar, sehingga konglomerat bisa memulai investasi dengan nominal yang lebih kecil, misalnya Rp1 miliar hingga Rp10 miliar. Jika startup tersebut berhasil berkembang pesat, nilai investasi mereka bisa meningkat secara signifikan, bahkan hingga 10.000 kali lipat. Kesempatan untuk berinvestasi secara berulang kali dalam startup ini hanya terbuka bagi mereka yang memiliki modal besar dan sudah berada di level konglomerat.
Dengan demikian, faktor keempat ini, yaitu momentum investasi, sangat berperan dalam memperbesar kekayaan konglomerat, karena mereka memiliki kesempatan untuk memanfaatkan kondisi pasar yang sedang tidak stabil dan berinvestasi di berbagai sektor dengan potensi keuntungan yang besar.
5. Tingkat Pengetahuan
Hal kelima adalah pengetahuan yang tajam. Pengetahuan yang tajam ini berbeda dengan pengetahuan umum. Saya tidak sedang membicarakan soal menambah ilmu secara umum, seperti yang kita dapatkan dengan membuka YouTube untuk menonton konten edukasi atau melalui aplikasi belajar tentang bisnis.
Itu semua ilmu yang bisa diakses oleh siapa saja. Namun, yang saya maksud di sini adalah pengetahuan yang lebih mendalam, yang bukan hanya sekadar apa yang kita pelajari dari sumber yang umum.