2. Bukan Produk Original
Meskipun terkenal dan memiliki banyak penggemar, Mi Gacoan sebenarnya bukanlah inovator pertama dalam bisnis mi pedas. Mengacu pada artikel di Travelingyuk.com, konsep mi pedas lebih dulu diperkenalkan oleh Mi Kober pada tahun 2010 di Malang, sedangkan Mi Gacoan baru hadir pada tahun 2016 di kota yang sama.
Kesuksesan Mi Gacoan dalam jumlah gerai, popularitas, dan keramaian bukanlah hal yang terjadi begitu saja. Bisnis ini didukung oleh sumber daya yang sangat besar, baik dari segi modal maupun strategi pemasaran. Bahkan, setelah Mi Gacoan berkembang, muncul merek lain seperti Mi Newmind yang didirikan pada tahun 2021 dengan konsep yang mirip.
Untuk membuka usaha dengan konsep seperti ini, modal yang dibutuhkan sangat besar, bahkan bisa mencapai miliaran rupiah. Jika seseorang memiliki modal besar, maka membuka usaha serupa mungkin tidak menjadi masalah, meskipun ada risiko kerugian. Namun, bagi pengusaha pemula dengan modal terbatas, menyaingi Mi Gacoan bisa menjadi tantangan yang sangat sulit.
Baca Juga:Peringati Hari Kanker Sedunia, RSUD Al Ihsan Baleendah Beri Imbauan Masyarakat tentang KankerProyek IKN Resmi Mangkrak! Ini 6 Alasan Awal Pemerintah Ingin Bangun Ibu Kota Baru
Bersaing dengan brand besar seperti Mi Gacoan bukan hanya soal memiliki resep mi pedas yang enak, tetapi juga tentang kekuatan finansial, strategi bisnis, dan daya saing di pasar. Oleh karena itu, bagi calon pengusaha yang ingin memulai bisnis kuliner, sebaiknya mempertimbangkan konsep lain yang lebih unik dan memiliki potensi pasar yang lebih terbuka.
Menurut Anda, apakah tetap ingin mencoba bersaing dengan Mi Gacoan atau lebih baik mencari peluang bisnis lain yang lebih menjanjikan?