SUKABUMI EKSPRES – Salah satu kreator konten Leon Hartono eberapa waktu lalu membuat konten membahas tentang mobil yang dapat membuat seseorang mengalami kerugian finansial.
Dalam kontennya, poin utama yang dibahas adalah mengenai mobil Eropa, atau mobil mewah, yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kerugian finansial. Mengapa demikian? Beliau menyoroti nilai jual kembali (resale value) dari mobil-mobil ini.
Seperti yang sudah menjadi rahasia umum, harga mobil Eropa cenderung mengalami penurunan drastis setelah dibeli. Hal ini terjadi karena tingkat depresiasi yang sangat tinggi, yang bahkan bisa mencapai lebih dari 30%.
Baca Juga:Peringati Hari Kanker Sedunia, RSUD Al Ihsan Baleendah Beri Imbauan Masyarakat tentang KankerProyek IKN Resmi Mangkrak! Ini 6 Alasan Awal Pemerintah Ingin Bangun Ibu Kota Baru
Salah satu alasan utama depresiasi ini adalah minimnya pasar untuk mobil mewah bekas di Indonesia. Jika melihat dari segi ekonomi, masyarakat Indonesia umumnya terbagi ke dalam empat kelas:
– Kelas atas, yaitu kelompok orang kaya dengan kekayaan berlimpah. Mereka yang mampu membeli mobil seharga Rp3 miliar tentu berasal dari kelompok ini.
– Kelas menengah, yaitu kelompok yang memiliki kondisi finansial cukup, tidak kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup, tetapi juga tidak memiliki kelebihan kekayaan seperti kelas atas.
– Kelas rentan, yaitu mereka yang masih memiliki penghasilan, tetapi berada dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil.
– Kelas miskin, yang mencakup mereka yang mengalami keterbatasan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Perbedaan antara kelas atas dan kelas menengah di Indonesia sangatlah besar, bagaikan langit dan bumi, baik dari segi aset, ekonomi, maupun gaya hidup. Kelas atas sering disebut sebagai “crazy rich”, karena mereka memiliki kekayaan yang luar biasa, sementara kelas menengah adalah kelompok yang hidup dalam kecukupan, di mana mereka tidak kekurangan, tetapi juga tidak memiliki banyak kelebihan finansial.
Fakta menariknya, pasar mobil mewah bekas sebenarnya ditujukan untuk kelas menengah, bukan untuk kelas atas, karena orang kaya cenderung membeli mobil baru. Namun, karena kelas menengah hanya memiliki kondisi finansial yang cukup, mereka tidak dapat menjangkau harga mobil mewah bekas kecuali mobil tersebut telah mengalami depresiasi harga yang sangat signifikan. Akibatnya, harga mobil mewah bekas terus turun hingga lebih dari separuh harga aslinya.