Selain itu, faktor lain yang membuat mobil Eropa sulit dijangkau oleh kelas menengah adalah biaya perawatan dan suku cadang (sparepart) yang terkenal mahal. Hal ini semakin mempersempit pasar mobil Eropa bekas, sehingga nilai jualnya terus menurun drastis.
Mengapa harga mobil bisa mahal? Hal ini kembali lagi pada harga dasar mobil itu sendiri. Jika harga dasar mobil mahal, maka suku cadangnya (spare part) pun otomatis mahal, karena harga suku cadang turut menentukan harga akhir mobil. Sebaliknya, jika harga mobil lebih murah, suku cadangnya juga akan lebih terjangkau.
Sebagai contoh, suku cadang mobil Low Cost Green Car (LCGC) tentu jauh lebih murah dibandingkan dengan suku cadang mobil non-LCGC atau mobil premium lainnya. Selain harga suku cadang, konsumsi bahan bakar (BBM) juga menjadi faktor penting, terutama bagi kelas menengah yang hidup dalam kecukupan. Mereka umumnya masih mempertimbangkan konsumsi BBM, bahkan rasio 1:10 pun sering dianggap boros.
Baca Juga:Peringati Hari Kanker Sedunia, RSUD Al Ihsan Baleendah Beri Imbauan Masyarakat tentang KankerProyek IKN Resmi Mangkrak! Ini 6 Alasan Awal Pemerintah Ingin Bangun Ibu Kota Baru
Berbeda dengan mobil Eropa yang cenderung memiliki konsumsi BBM yang lebih tinggi. Sebagai contoh, ada seseorang yang pernah menjual mobilnya dan berkesempatan mendapatkan Mercedes A-Class AMG. Saat dikendarai sejauh 30 km, mobil tersebut hanya mampu mencatat konsumsi 1:6.
Memang benar, mobil tersebut dikendarai dengan kecepatan tinggi, tetapi siapa yang bisa menahan diri untuk tidak memacu kendaraan seperti ini? Mobil mewah Eropa umumnya memiliki performa tinggi, sehingga sulit untuk dikendarai dengan hemat bahan bakar.
Jika mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga suku cadang dan konsumsi BBM, tidak heran jika mobil mewah bisa membuat kelas menengah mengalami kesulitan finansial. Oleh karena itu, kami sangat setuju dengan pernyataan Leon Hartono.
Beliau memahami betul arti keuangan dalam kepemilikan kendaraan, sehingga mobil yang ia gunakan adalah LCGC, yang memiliki tingkat depresiasi harga yang lebih kecil.
Mengapa harga jual kembali LCGC lebih stabil?
Alasannya sederhana, pasarnya luas dan selalu ada peminatnya. Namun, ada beberapa pengecualian, seperti pada model tertentu, misalnya Calya-Sigra (Calstik). Mobil ini sering kali sulit terjual di pasar mobil bekas.