SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi menggelar rapat pembahasan rencana kerja (renja) sektor pertanian untuk tahun 2026. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan petani, akademisi, dan pejabat daerah.
Dalam pertemuan tersebut, Pemkot Sukabumi menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di tengah tantangan yang semakin kompleks.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menyoroti pentingnya keberlanjutan sektor pertanian dalam pembangunan daerah. Dia menegaskan bahwa meskipun lahan pertanian di Kota Sukabumi semakin berkurang akibat alih fungsi lahan, pemerintah akan terus mencari solusi agar sektor ini tetap produktif.
Baca Juga:Sentra Phalamartha Sukabumi Kolaborasi Salurkan BansosSinergikan Program Pembangunan Pusat dan Daerah, Bappeda Kota Sukabumi Gelar Forum Perangkat Daerah
Berdasarkan data saat ini, lahan pertanian yang masih produktif tercatat sekitar 1.295 hektare. Namun angka ini berkurang sekitar 2,5 persen setiap tahunnya.
Salah satu tantangan utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah kondisi infrastruktur pertanian, terutama sistem irigasi yang mengalami kerusakan di 13 titik sepanjang 28 kilometer. “Kerusakan ini berdampak langsung pada sekitar 300 hektare sawah, yang berisiko menurunkan hasil panen petani,” kata dia.
Lebih jauh dia menegaskan bahwa Pemkot akan berupaya mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki irigasi dan infrastruktur pendukung lainnya guna meningkatkan produktivitas pertanian.
Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Adrian Hariadi, menambahkan bahwa diskusi ini bertujuan untuk menjaring aspirasi petani dan pelaku usaha di sektor pertanian. Hasil dari pertemuan ini akan menjadi dasar dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan forum koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar kebijakan yang dibuat benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Selain membahas masalah irigasi, pertemuan ini juga menyoroti kebutuhan lain yang mendesak bagi petani dan nelayan, seperti ketersediaan pakan ternak, obat-obatan, serta dukungan terhadap sektor perikanan melalui bantuan benih dan pemasaran hasil panen.
“Dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan stakeholder terkait, diharapkan sektor pertanian di Kota Sukabumi tetap berdaya saing dan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkasnya. (ist)