SUKABUMI EKSPRES – Menghadapi tuan rumah Feyenoord di Stadion De Kuip, hari Kamis 13 Februari 2025 dini hari WIB dalam leg pertama playoff Liga Champions 2024/2025, AC Milan takluk 1-0. Padahal pada pertandingan tersebut, skuad asuhan Sergio Coneceicao itu sampai menurunkan empat striker secara bersamaan.
Keempat ujung tombak yang AC Milan mainkan serempak adalah Joao Felix, Rafael Leao, Christian Pulisic, dan mantan pemain Feyenoord, Santiago Gimenez. Meski demikian hingga pertandingan 2×45 menit selesai, tim tamu gagal menyelamatkan diri dari kekalahan oleh gol tunggal Igor Paixao penggawa De Trots van Zuid di menit ketiga.
Terkait keputusan memainkan empat penyerang Milan sekaligus dalam laga vs Feyenoord, Coneceicao membela keputusannya tersebut. Pelatih asal Portugal tersebut tidak menyesal kendati tetap mengakui bahwa masih perlu menemukan keseimbangan yang tepat.
Baca Juga:Duel Panas Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions 2025Liverpool dan Barcelona Rebut Tiket Babak 16 Besar Liga Champions, 6 Tim Pulang Duluan
“Kami mencoba mempersiapkan pertandingan ini seperti Final Liga Champions. Saya tahu banyak yang penasaran dengan formasi empat striker, tetapi ada tujuh pemain lain yang juga harus berperan. Saya yang harus menemukan keseimbangan tepat,” papar Sergio Coneceicao pasca pertandingan menurut Sky Sport Italia, dikutip dari Tempo.co.
Walau menggunakan strategi agresif empat striker sekaligus sejak awal permainan, Rossoneri tetap kesulitan. Setelah kebobolan lewat gol Paixao akibat blunder penjaga gawang Mike Maignan, Milan dengan peluang cetak gol minim pun gagal bangkit dan menyamakan kedudukan.
Coneceicao juga memberikan sorotan terhadap performa Joao Felix cs yang membuatnya merasa kecewa. Dia menilai timnya lemas dan tak berdaya, bahkan kalah dalam duel-duel dengan para pemain Feyenoord.
“Anda memenangkan pertandingan dengan duel, agresi, dan Feyenoord memiliki semua bahan itu malam ini,” jelasnya dalam laman Football Italia, dikutip dari Jawa Pos.
“Kami seharusnya bisa berbuat lebih banyak, kami juga tahu atmosfernya akan berapi-api dan mereka selalu memberi lebih jika bermain di kandang sendiri. Ini adalah Liga Champions, atmosfer ini seharusnya lebih memotivasi kami,” tutur dia.
Kekalahan di leg 1 tidak menjadi pukulan telak bagi Coneceicao. Dirinya masih optimis AC Milan mampu bangkit dan memenangkan leg kedua yang akan berlangsung di San Siro pada 19 Februari 2025.