SUKABUMI EKSPRES – Human Metapneumovirus (hMPV) adalah salah satu virus yang menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia.
Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 oleh para ilmuwan di Belanda, tetapi diyakini telah beredar di populasi manusia selama beberapa dekade sebelumnya.
hMPV termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae, yang juga mencakup virus penyebab penyakit pernapasan lainnya seperti virus parainfluenza dan virus campak.
Baca Juga:6 Daftar Jus untuk Meredakan Flu yang Bisa Kamu Coba!Jaga Imun dari Virus Flu: Pandawara Vaksinasi Influenza di Immunicare Bio Farma
Bagaimana hMPV Menyebar?
hMPV menyebar melalui droplet pernapasan yang dikeluarkan saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi, seperti gagang pintu, mainan, atau peralatan makan.
Oleh karena itu, kebersihan tangan dan menjaga jarak dari orang yang sakit menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran hMPV.
Siapa yang Berisiko Terinfeksi hMPV?
Semua orang berisiko terinfeksi hMPV, tetapi beberapa kelompok lebih rentan mengalami gejala yang lebih parah, di antaranya:
- Bayi dan anak-anak – Sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang membuat mereka lebih rentan.
- Lansia – Sistem kekebalan tubuh yang melemah seiring bertambahnya usia meningkatkan risiko komplikasi.
- Orang dengan penyakit kronis – Mereka yang memiliki penyakit paru-paru, jantung, atau gangguan imun berisiko mengalami infeksi yang lebih serius.
- Individu dengan sistem imun lemah – Misalnya, pasien kanker yang menjalani kemoterapi atau penderita HIV/AIDS.
Gejala Infeksi hMPV
Gejala infeksi hMPV mirip dengan infeksi pernapasan lainnya, seperti flu dan pilek. Gejala yang umum muncul meliputi:
- Batuk
- Hidung tersumbat atau berair
- Demam ringan hingga sedang
- Sakit tenggorokan
- Sesak napas atau mengi (terutama pada pasien dengan riwayat asma atau penyakit paru kronis)
- Kelelahan dan nyeri otot
Pada kasus yang lebih parah, infeksi hMPV dapat berkembang menjadi bronkiolitis atau pneumonia, terutama pada bayi dan lansia.
Jika seseorang mengalami kesulitan bernapas, bibir membiru, atau demam tinggi yang tidak turun, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.
Baca Juga:
Diagnosis dan Pengobatan hMPV
Diagnosis hMPV biasanya dilakukan melalui tes laboratorium, seperti PCR (Polymerase Chain Reaction) atau tes antigen, yang menggunakan sampel dari saluran pernapasan pasien.