Sebelum mulai membangun jaringan, kalian harus selektif dalam memilih orang-orang yang akan kalian dekati. Pastikan mereka benar-benar memiliki dampak positif. Jika salah memilih, kalian hanya akan membuang waktu dan energi.
Salah satu teori yang menjelaskan kekuatan networking adalah teori kekuatan hubungan yang lemah (The Strength of Weak Ties) dari Mark Granovetter (1973). Menurut teori ini, peluang besar justru lebih sering datang dari kenalan jauh dibandingkan teman dekat atau keluarga.
Mengapa demikian? Karena orang-orang terdekat biasanya memiliki informasi yang sama, sementara kenalan yang lebih luas dapat memberikan akses ke peluang yang tidak ada di lingkaran sosial terdekat kalian.
Baca Juga:Review Lengkap Realme 14 Pro Hadirkan Fitur Menawan dengan RAM 14 GB dan Chipset Super KencangAmbil Segera! Hadiah Saldo DANA Gratis dari Google Terbukti Membayar Meski Sambil Santai
Contoh Nyata Pentingnya Koneksi dalam Kesuksesan
Jack Ma – Pendiri Alibaba.
Sebelum menjadi miliarder, Jack Ma hanyalah seorang guru bahasa Inggris di Tiongkok, bukan orang kaya, dan bukan lulusan universitas ternama seperti Harvard. Namun, ia memiliki satu keunggulan: kemampuan membangun relasi. Ia sering berbicara dengan pebisnis asing yang akhirnya membuka wawasannya tentang peluang di luar Tiongkok. Kini, Alibaba adalah salah satu perusahaan raksasa dunia.
Elon Musk – Pendiri Tesla dan SpaceX.
Banyak yang mengira Elon Musk berasal dari keluarga kaya. Faktanya, ia datang ke Amerika Serikat sebagai imigran tanpa koneksi di dunia teknologi. Namun, ia memahami pentingnya networking dan mulai membangun relasi hingga mendapatkan investor dan koneksi di Silicon Valley. Dari sana, ia berhasil mendirikan PayPal, Tesla, dan SpaceX.
Strategi Networking Orang Sukses
The Five-Hour Rule
Orang-orang sukses seperti Bill Gates, Elon Musk, dan Warren Buffett menerapkan aturan ini. Mereka menyisihkan minimal lima jam per minggu untuk belajar hal baru dan membangun relasi. Mereka membaca buku, berdiskusi dengan orang-orang cerdas, atau sekadar bertukar ide tentang masa depan. Intinya, mereka selalu menginvestasikan waktu untuk memperluas jaringan.
Give Before You Take
Orang sukses tidak langsung meminta bantuan. Sebaliknya, mereka terlebih dahulu memberikan nilai, baik dalam bentuk wawasan, kerja sama, atau bahkan sekadar perhatian. Semakin kalian bisa menjadi seseorang yang bernilai bagi orang lain, semakin banyak pintu yang terbuka.