Selain menabung di tabungan berbunga tinggi, Anda juga bisa berinvestasi dalam emas. Secara pribadi, kami kurang menyukai investasi emas karena alasan tertentu, tetapi tetap akan menjelaskan kelebihannya.
Investasi emas sebenarnya tidak menghasilkan keuntungan dalam bentuk pendapatan pasif. Namun, emas berguna untuk melindungi nilai uang dari inflasi dan penurunan daya beli, karena harga emas cenderung naik seiring dengan inflasi.
Bisa dikatakan demikian. Namun, ada momen tertentu di mana investasi emas sangat menguntungkan, yaitu ketika terjadi ketidakstabilan ekonomi atau resesi global. Secara historis, saat resesi terjadi, harga emas melonjak tajam.
Baca Juga:3 Cara Login Akun DANA jika Nomor HP Lama Sudah Tidak AktifDiskon Listrik 50 Persen Masih Berlaku! Simak Ketentuan dan Cara Mendapatkannya
Jika seseorang mampu memprediksi kapan terjadinya resesi, maka investasi emas bisa menjadi pilihan yang menguntungkan. Sayangnya, resesi global umumnya terjadi dalam rentang waktu 50 tahun sekali, sehingga sulit untuk mendapatkan momentum yang tepat.
Alasan Investasi Emas Tak Cocok untuk Pemula
Ada beberapa alasan mengapa kami kurang menyukai investasi emas:
1. Tidak menghasilkan pendapatan pasif seperti dividen saham atau bunga deposito.
2. Keuntungan yang besar membutuhkan waktu lama, sehingga kurang cocok bagi yang ingin hasil cepat.
3. Harga emas cukup fluktuatif, sehingga tidak selalu stabil dalam jangka pendek.
4. Tidak bisa dijual dalam waktu dekat, karena sering kali harga jual dalam jangka pendek lebih rendah daripada harga beli.
5. Beban pajak yang cukup besar, baik saat membeli maupun menjual emas.
6. Mengurangi fleksibilitas keuangan, karena dana yang diinvestasikan dalam emas tidak bisa langsung digunakan untuk peluang investasi lain yang lebih menguntungkan.
Baca Juga:Review Lengkap Oppo Find N5 Smartphone Lipat Tertipis Paling Keren Saat IniFakta Pembagian Kode Telepon Internasional, Kode +62 Disebut Unik?
Karena tujuan utama investasi emas adalah untuk menjaga nilai uang, kami lebih menyarankan berinvestasi dalam deposito. Bunga deposito jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi. Dengan berinvestasi di deposito, Anda tidak hanya menjaga nilai uang, tetapi juga mendapatkan keuntungan. Menarik, bukan?
Lalu, bagaimana jika ingin berinvestasi di berbagai instrumen sekaligus? Menurut kami, sebaiknya tidak. Kami pernah mendengar istilah “YONO” (You Only Need One), yang berarti Anda hanya membutuhkan satu saja.
Prinsip ini juga berlaku dalam investasi. Jika Anda masih ragu, skeptis, atau baru mulai terjun ke dunia investasi, cukup fokus pada satu instrumen terlebih dahulu. Tidak perlu langsung berinvestasi di banyak tempat. Sebagai langkah awal, kami merekomendasikan deposito sebagai pilihan investasi yang paling tepat bagi pemula.