SUKABUMI EKSPRES – Saat ini, sedang ramai diperbincangkan bagaimana cara menghasilkan uang dari Facebook Pro tanpa perlu repot membuat video yang rumit. Ternyata, Facebook Pro memang terbukti dapat menghasilkan uang hingga saat ini. Bahkan, penghasilan dolar yang diperoleh cukup menjanjikan, terutama jika seseorang berhasil mendapatkan banyak penayangan.
Jika dibandingkan dengan YouTube Shorts atau TikTok, Facebook Pro memiliki keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, mari kita bahas lebih lanjut, siapa tahu metode ini cocok bagi Anda. Mungkin juga Anda memiliki ide kreatif lainnya untuk mengoptimalkan peluang ini dan menemukan cara terbaik dalam menghasilkan uang secara online.
Cara Menghasilkan Uang dari Facebook Pro
Saat ini, mengunggah video di Facebook, baik dalam format Reels maupun video panjang, sudah dapat menghasilkan uang. Namun, tren saat ini lebih banyak mengarah ke Reels.
Baca Juga:Memilih Investasi Terbaik untuk Pemula yang Punya Uang Rp5 Juta3 Cara Login Akun DANA jika Nomor HP Lama Sudah Tidak Aktif
Sebuah akun bahkan dilaporkan bisa memperoleh lebih dari Rp10 juta per bulan hanya dengan video-video sederhana yang tidak memerlukan usaha berlebih dalam pembuatannya. Kita akan membahasnya lebih lanjut dalam kesempatan ini.
Berdasarkan pengalaman kami dan beberapa rekan lainnya, estimasi penghasilan untuk konten dengan 1 juta penayangan di Indonesia bisa mencapai sekitar 30 US$ atau lebih. Meskipun angka ini bukan patokan pasti, estimasi tersebut dapat dijadikan gambaran.
Jika penonton berasal dari luar negeri, penghasilannya bisa lebih besar, hampir setara dengan YouTube Shorts. Semakin banyak penonton dari luar negeri, semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh.
Dari analisis yang dilakukan, sebagian besar kontennya merupakan video reaksi, mirip dengan yang sering ditemukan di YouTube Shorts. Bahkan, banyak bahan video yang berasal dari TikTok, Instagram, atau platform lainnya.
Ada satu hal menarik yang dapat kita perhatikan di sini. Pemilik akun ini tidak banyak berbicara atau memberikan komentar yang berlebihan. Ia hanya diam, memperhatikan video yang direaksinya, dan orang-orang pun tetap menontonnya tanpa keberatan.
Di akhir video, layar diperbesar menjadi tampilan penuh, seperti yang terlihat di sini. Sesederhana itu, ia mampu mendapatkan banyak penayangan. Sebenarnya, bukan videonya sendiri yang menarik perhatian, melainkan video yang direaksinya.