4 Sisi Gelap Ormas di Indonesia Sampai Melemahkan Perekonomian Negara

Sisi Gelap Ormas
Sisi Gelap Ormas di Indonesia
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Ketika mendengar kata ormas (organisasi kemasyarakatan), banyak dari kita mungkin memiliki perspektif negatif terhadap istilah tersebut. Bahkan, stigma ini sering kali dijadikan bahan candaan untuk mengejek ormas itu sendiri.

Namun, persepsi buruk terhadap ormas tidak muncul begitu saja karena kebencian masyarakat terhadap organisasi tersebut. Sebaliknya, stigma ini timbul akibat tindakan oknum anggota ormas yang melakukan perbuatan tidak pantas, seperti meminta uang keamanan, meminta jatah lahan, memeras perusahaan, dan berbagai tindakan lain yang merugikan masyarakat.

Jika kita meninjau kembali fungsi utama ormas, tujuan organisasi ini sebenarnya telah diatur secara jelas dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Beberapa di antaranya adalah menyalurkan aspirasi masyarakat, memberdayakan masyarakat, dan fungsi sosial lainnya.

Baca Juga:Lengkap Link Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2025 di 38 Provinsi Seluruh IndonesiaDaftar 9 Nama dan Wajah Tersangka Kasus Korupsi Pertamina Patra Niaga Beserta Perannya

Sebagai contoh, ketika banyak warga memiliki keluhan yang sama terhadap pemerintah, tentu tidak mungkin setiap individu menyampaikan keluhan tersebut secara langsung. Oleh karena itu, ormas berperan sebagai perantara yang bertanggung jawab menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pihak yang berwenang.

Dalam konteks demokrasi, ormas merupakan wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan publik. Dengan demikian, keberadaan ormas seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Jika ditelusuri dari sejarahnya, organisasi semacam ini telah ada sejak lama di Indonesia, meskipun dahulu namanya bukan ormas. Beberapa contoh organisasi yang muncul di masa lalu adalah Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam, dan organisasi lainnya.

Dengan demikian, pada dasarnya ormas bukanlah masalah, karena keberadaannya telah diatur dalam undang-undang dan telah lama menjadi bagian dari sistem demokrasi. Namun, yang menjadi perbincangan masyarakat saat ini adalah maraknya kasus penyalahgunaan fungsi ormas. Seharusnya, ormas berperan dalam pengabdian sosial secara sukarela.

Namun, dalam banyak kasus, justru ditemukan praktik yang melenceng dari tujuan awalnya. Bahkan, alih-alih memberikan manfaat bagi masyarakat, beberapa ormas justru merugikan masyarakat luas dan menyebabkan negara mengalami kerugian hingga ratusan triliun rupiah akibat praktik premanisme yang dilakukan oleh oknum tertentu.

Kebobrokan Ormas di Indonesia

Sebenarnya, apa yang salah dengan ormas di Indonesia hingga perannya bergeser menjadi premanisme dalam masyarakat? Oleh karena itu, kali ini kami akan membahas penyebab pergeseran peran ormas di Indonesia. Simak hingga selesai.

0 Komentar