4. Bergerak Tanpa Norma
Selain itu, sifat para oknum ormas yang cenderung emosional dan bertindak semaunya sendiri semakin memperburuk keadaan. Banyak orang akhirnya enggan berkontribusi dalam roda perekonomian daerah tersebut karena merasa tidak mendapatkan jaminan keamanan dan kepastian usaha.
Dengan demikian, beberapa ormas di Indonesia telah mengalami pergeseran makna dan fungsi. Yang seharusnya menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, kini justru lebih sering berperan sebagai alat premanisme demi keuntungan kelompok tertentu.
Masalah ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama, tetapi sulit diberantas karena tindakan oknum ormas telah mengakar. Fenomena ini juga mencerminkan bahwa sistem sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia masih belum berjalan dengan baik. Akibat adanya celah dalam sistem tersebut, para oknum ormas pun mengambil alih peran tertentu dengan cara mereka sendiri.
Baca Juga:Lengkap Link Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2025 di 38 Provinsi Seluruh IndonesiaDaftar 9 Nama dan Wajah Tersangka Kasus Korupsi Pertamina Patra Niaga Beserta Perannya
Namun di balik semua itu, tidak semua anggota ormas di Indonesia berperilaku negatif seperti yang telah disebutkan di atas. Terkadang mereka juga benar-benar mengamankan lingkungan masyarakat di saat tugas institusi kepolisian dirasa sudah tidak berguna. Tak jarang juga mereka terlibat dalam kegiatan sosial dan amal untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.