Heboh! Ornamen Penyu Terbuat dari 'Kardus', Pelaksana Pekerjaan Bantah Berbagai Isu

Ist
HEBOH: Viral di media sosial soal kondisi ornamen patung penyu di kawasan Alun-alun Gadobangkong yang di dalamnya ditemukan kardus. Padahal, ramai kabar beredar, biaya pembuatannya cukup besar.
0 Komentar

PALABUHANRATU,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM- – Ornamen penyu di Alun-Alun Gadobangkong Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan. Padahal, ornamen penyu berikut kawasan Alun-alun Gadobangkong baru saja diresmikan sekitar setahun lalu.

Kerusakan ornamen itu jadi perhatian masyarakat hingga viral di media sosial. Terutama kondisi ornanem penyu yang disebut-sebut ternyata terbuat dari kardus.

Padahal, projek pembangunan Alun-Alun Gadobangkong berikut fasilitasnya memakan biaya miliaran rupiah yang didanai dari Pemprov Jabar.

Baca Juga:Bupati Sukabumi Sambut Baik Lima Fokus Pembangunan Jabar IstimewaKarang Taruna Desa Padabeunghar Gelar Bazar Takjil Ramadan

Kerusakan itu terlihat pada bagian cangkang atau batok patung penyu. Lalu bagian tubuhnya seperti sirip dan kaki dengan kondisi sobek dan terkoyak.

Struktur di dalam ornamen patung ini tampak kosong dan hanya berisi rangka bambu serta lapisan bahan yang menyerupai kardus. Hanya saja, saat ini patung penyu tersebut sudah tak ada di tempat, diduga sudah diamankan.

Diketahui, kerusakan ornamen penyu ini bersamaan dengan fasilitas lain yang ada di Taman Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu. Kerusakannya disebabkan gelombang pasang yang menerjang area publik tersebut beberapa waktu lalu.

Tembok di sekitar alun-alun mengalami retak dan patah, bebatuan bangunan terangkat, dan tangga terlihat berserakan. Kerusakan ini semakin parah dengan jebolnya jogging track akibat abrasi.

Bukan hanya itu, land mark Alun-alun Gado Bangkong mengalami kerusakan di bagian huruf nya yang pada bolong

Perwakilan PT Lingkar Persada KSO Adhi Makmur, Imran Firdaus, membantah jika pekerjaan yang dilakukan perusahaan tidak sesuai spesifikasi. Dia mengkelaim perusahaan telah menjalankan kewajiban sesuai aturan dalam pengadaan barang dan jasa.

“Untuk Alun-Alun Gadobangkong, serah terima pertama sudah dilakukan pada Februari 2024 dengan masa pemeliharaan enam bulan. Serah terima kedua dilakukan Agustus 2024. Lalu pada September 2024, Pemprov Jabar menyerahkan ke Kabupaten Sukabumi,” jelas Imran yang akrab disapa Kang Ibong, kemarin (5/3).

Baca Juga:Belasan Warga di Cikembar Tertimpa Atap Masjid saat Sholat SubuhPemkab Dukung Peluncuran Indikator Indek Pencegahan Korupsi Daerah

Selama masa pemeliharaan, kata Imran, pihaknya telah melakukan berbagai perbaikan, termasuk pengecekan kantin, perbaikan batu sikat, andesit, hingga mengatasi kerusakan akibat banjir rob.

Menanggapi temuan kardus dalam ornamen penyu yang ramai dibahas warganet, Imran menjelaskan bahwa material itu bukan bahan utama. Dia menyebut, bahan yang digunakan telah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek. Imran juga berharap masyarakat turut menjaga fasilitas yang ada, mengingat konsep alun-alun ini sebagai ruang terbuka hijau.

0 Komentar