Selain itu, keluarga Muslim juga kerap berbagi makanan dengan tetangga sebagai bentuk silaturahmi.
Meskipun mayoritas penduduk Mongolia menganut agama Buddha, sikap toleransi terhadap umat Muslim cukup tinggi. Perayaan Idul Fitri setelah Ramadhan juga menjadi momen spesial, dengan doa bersama dan kegiatan sosial untuk membantu kaum dhuafa.
Kesimpulan
Tradisi Ramadhan di Asia Timur mencerminkan bagaimana umat Muslim mengadaptasi praktik keagamaan mereka dengan budaya lokal. Di Jepang, toleransi dan multikulturalisme mewarnai pengalaman Ramadhan.
Baca Juga:5 Rekomendasi Olahraga yang Cocok Selama Bulan RamadhanSiap Redakan Dahaga! Ini 5 Resep Sop Buah Segar untuk Takjil Buka Puasa Ramadhan
Sementara itu, di Korea Selatan, komunitas Muslim yang kecil tetap aktif merayakan bulan suci ini. Di Tiongkok, sejarah panjang Islam berpadu dengan budaya lokal, sementara di Mongolia, komunitas Muslim Kazakh menjaga tradisi Ramadhan mereka meskipun berada di lingkungan mayoritas non-Muslim.
Dengan berbagai tantangan dan keberagaman budaya, Ramadhan di Asia Timur tetap menjadi momen yang penuh berkah dan kebersamaan bagi umat Muslim di wilayah ini.*