Untuk memastikan keasliannya, mari kita periksa alamat situs web resmi PT Surya Energi Indotama. Situs resmi mereka tidak memiliki skema investasi atau sistem deposit seperti yang diklaim oleh aplikasi palsu ini. Selain itu, jika kita melihat akun Instagram resmi perusahaan, yaitu @suryaenergi, akun tersebut telah terverifikasi dengan centang biru.
Tidak ada informasi mengenai investasi seperti yang diklaim oleh aplikasi palsu ini. Bahkan, pihak perusahaan telah memberikan peringatan melalui Instagram agar masyarakat berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan PT Surya Energi Indotama.
Dapat dipastikan bahwa aplikasi ini merupakan bentuk penipuan yang mencatut nama perusahaan asli. Jika masih ada orang yang tetap percaya dan bersikeras membela aplikasi ini, hal tersebut sangat disayangkan.
Baca Juga:Review Lengkap Huawei Mate X6 Sebagai Ponsel Lipat Tercanggih yang Akan Masuk IndonesiaBahaya Ikut Tren 'KaburAjaDulu' Tanpa Dipikir Matang, Ini Solusi untuk Yang Ingin Kerja di Luar Negeri
Biasanya, mereka yang mempromosikan aplikasi seperti ini adalah pemain skema Ponzi, yang sudah memahami kapan harus masuk dan kapan harus keluar. Sementara itu, korban utama biasanya adalah masyarakat awam yang kurang memahami skema penipuan semacam ini.
Selain aplikasi SEI, ada juga Bopminer, yang menggunakan modus serupa. Dalam aplikasi ini, pengguna diminta untuk menyewa atau membeli perangkat. Sebagai contoh, ada paket dengan modal terkecil 10 USD, berlaku selama 20 hari, dengan klaim pendapatan harian sebesar 1 USD, sehingga totalnya menjadi 20 USD.
Skema ini jelas tidak masuk akal. Semakin besar jumlah deposit, semakin besar pula iming-iming keuntungan yang dijanjikan. Namun, ini hanyalah penipuan investasi bodong. Selain itu, ada juga skema investasi lain dengan tawaran keuntungan 18% hingga 50%, bahkan ada yang mencapai 225%, yang semuanya tidak logis dan sangat mencurigakan.
Bagi mereka yang telah bergabung dalam aplikasi semacam ini, sebaiknya segera berhenti sebelum mengalami kerugian lebih besar. Tidak jarang, aplikasi penipuan seperti ini berkembang pesat di berbagai daerah, bahkan mendirikan kantor, membentuk komunitas, serta mengadakan pertemuan dan kegiatan sosial.
Bahkan, ada oknum dari berbagai latar belakang, termasuk aparat, yang ikut terlibat. Namun, kehadiran mereka tidak menjamin keamanan investasi ini, karena cepat atau lambat, aplikasi semacam ini pasti akan menghilang (scam), meninggalkan banyak korban yang baru menyadari kerugian mereka setelah terlambat.