Periksa bagian bawah mobil, baut di dalam kabin, dan bagian engsel pintu. Jika ditemukan karat yang tidak wajar atau komponen logam yang terlihat lebih cepat mengalami oksidasi dibanding bagian lain, ini bisa menjadi indikasi bahwa mobil pernah terendam air dalam waktu yang lama.
4. Masalah Kelistrikan dan Komponen Elektronik
Salah satu masalah terbesar pada mobil yang pernah terkena banjir adalah sistem kelistrikannya. Air dapat merusak kabel dan konektor elektronik, menyebabkan berbagai masalah seperti lampu yang tidak berfungsi, sensor yang error, atau sistem audio yang bermasalah.
Cobalah menyalakan dan mematikan semua fitur elektronik seperti AC, radio, klakson, dan power window.
Baca Juga:8 Mobil Klasik dengan Harga Selangit, Bikin Dompet Kering tapi Hati Senang!5 Rekomendasi Mobil Listrik Termurah di Indonesia Pada 2025 Pilihan Paling Compact
Jika ada fitur yang tidak berfungsi dengan baik atau mengalami gangguan, bisa jadi ini akibat kerusakan dari banjir sebelumnya.
5. Kondisi Oli dan Cairan yang Tidak Normal
Banjir dapat menyebabkan air masuk ke dalam mesin dan mencemari oli serta cairan lainnya. Saat memeriksa mobil bekas, cek kondisi oli mesin dengan menarik dipstick oli.
Jika oli terlihat berwarna kecokelatan seperti susu atau berbusa, ini bisa menjadi tanda bahwa air pernah bercampur dengan oli mesin.
Selain itu, periksa juga cairan transmisi dan minyak rem untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kontaminasi air.
Membeli mobil bekas memang bisa menjadi pilihan yang lebih hemat, tetapi kamu perlu berhati-hati agar tidak mendapatkan kendaraan yang memiliki riwayat terendam banjir.
Dengan memperhatikan lima ciri di atas, kamu dapat lebih mudah mengidentifikasi mobil yang pernah terkena banjir dan menghindari masalah di kemudian hari.
Jangan ragu untuk membawa mekanik terpercaya saat ingin membeli mobil bekas agar mendapatkan pemeriksaan yang lebih menyeluruh dan memastikan kendaraan dalam kondisi baik.