2. Bank Memanfaatkan Uang Nasabah
Bank mengajak Anda menabung dengan iming-iming keamanan, tetapi mereka hanya memberikan bunga 0,5% per tahun. Sementara itu, mereka meminjamkan uang Anda kepada orang lain dengan bunga 10% atau lebih. Ini adalah praktik legal yang sangat menguntungkan mereka.
Sebagai contoh, jika Anda menabung Rp100 juta, Anda hanya mendapat bunga sekitar Rp800.000 per tahun. Sementara itu, bank bisa mendapatkan hingga Rp10 juta dari dana yang sama. Belum lagi, inflasi sekitar 3% per tahun akan mengurangi nilai uang Anda, sehingga secara tidak langsung, Anda justru semakin miskin.
Cari bank digital atau rekening yang menawarkan bunga lebih tinggi, minimal 4-5% per tahun.
Baca Juga:Admin Aplikasi SEI Sudah Tidak Aktif Indikasi Kabur, Member Makin Resah Uangnya Tak Akan KembaliReview Lengkap Huawei Mate X6 Sebagai Ponsel Lipat Tercanggih yang Akan Masuk Indonesia
Alihkan sebagian dana ke instrumen investasi seperti reksa dana atau saham agar nilainya berkembang lebih baik dibandingkan sekadar ditabung.
3. Kartu Kredit adalah Perangkap Utang Bank
Bank menawarkan limit tinggi dan cashback agar Anda tergoda menggunakannya. Namun, tujuan utama mereka adalah membuat Anda terus berutang. Mereka senang jika Anda hanya membayar tagihan minimum, karena bunga yang menumpuk akan menjadi keuntungan besar bagi mereka.
Sebagai perbandingan, reward 1% cashback terasa tidak berarti jika bunga kartu kredit mencapai 20% per tahun. Solusi:
· Bayar tagihan kartu kredit secara penuh setiap bulan.
· Gunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan penting.
· Jangan tergoda menaikkan limit jika tidak yakin bisa melunasinya.
4. Bank Takut Anda Berinvestasi
Bank sering mengatakan bahwa investasi saham berisiko tinggi, tetapi pada kenyataannya, mereka sendiri menginvestasikan uang nasabah untuk mendapatkan keuntungan. Mereka lebih suka jika Anda menyimpan uang di rekening, sehingga bisa mereka gunakan untuk meraup profit.
Padahal, investasi saham dalam jangka panjang dapat memberikan keuntungan sekitar 10% per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan. Solusi:
· Mulai belajar investasi melalui aplikasi atau buku sederhana.
· Mulai dari nominal kecil, seperti membeli reksa dana indeks.
5. Bank Bisa Membekukan Rekening Kapan Saja
Ini adalah fakta yang mengkhawatirkan. Bank dapat membekukan rekening Anda jika mereka mencurigai adanya transaksi tidak biasa, seperti penarikan dana dalam jumlah besar atau transfer ke luar negeri. Bahkan saat krisis keuangan, mereka dapat membatasi penarikan dengan alasan keamanan—bukan demi kepentingan Anda, tetapi untuk melindungi sistem mereka.