Shutter Speed
Shutter speed menentukan seberapa cepat kamera menangkap gambar. Jika shutter speed rendah, video akan terlihat lebih terang, tetapi bisa menyebabkan efek blur jika objek bergerak. Sebaliknya, shutter speed tinggi membuat video lebih tajam, tetapi hasilnya bisa menjadi lebih gelap.
Dalam videografi, ada aturan yang disebut Shutter Angle Rule, yaitu aturan yang menyatakan bahwa shutter speed harus dua kali lipat dari frame rate (FPS). Contohnya:
· Jika menggunakan 25 FPS, maka shutter speed-nya 1/50.
· Jika menggunakan 30 FPS, maka shutter speed-nya 1/60.
· Jika menggunakan 100 FPS, maka shutter speed-nya 1/200.
Oleh karena itu, jika Anda sering melihat ketentuan shutter speed dalam kontes video, seperti di Shutterstock, aturan tersebut bukan berarti menggunakan shutter speed 1/80 atau 1/180 secara sembarangan, melainkan harus mengikuti Shutter Angle Rule—menggunakan shutter speed dua kali lipat dari FPS.
Baca Juga:Catat! Ini Jadwal Flash Sale KAI Diskon Tiket Jelang Lebaran 2025Kiat Lengkap Menangani Mobil Terendam Banjir hingga Mesin Rusak Tak Perlu Langsung Panik
Aturan ini membantu menciptakan efek motion blur yang natural, seperti yang biasa dilihat oleh mata manusia. Namun, jika ingin menangkap momen olahraga atau objek yang bergerak cepat, sebaiknya gunakan shutter speed tinggi. Dengan shutter speed tinggi, kamera dapat menangkap objek yang bergerak cepat dengan detail tajam tanpa efek motion blur.
Oleh karena itu, jika kita melihat video Olimpiade atau film aksi seperti Saving Private Ryan, gambar yang dihasilkan terlihat jelas. Hal ini merupakan contoh perbedaan dalam penggunaan shutter speed.
Aperture (Diafragma)
Selanjutnya, ada aperture atau diafragma, yang berfungsi untuk mengatur seberapa besar bukaan lensa. Semakin besar bukaan lensa, semakin banyak cahaya yang masuk, sehingga hasil video menjadi lebih terang. Sebaliknya, semakin kecil bukaan lensa, semakin sedikit cahaya yang masuk, sehingga video menjadi lebih gelap.
Pada kamera ponsel, aperture biasanya bersifat tetap (fixed), sehingga tidak dapat diubah. Umumnya, aperture pada kamera ponsel berada di f/1.8, yaitu bukaan besar agar sensor kamera yang kecil dapat menerima lebih banyak cahaya.
Exposure Value (EV) dan Pengaturannya
Sebelum mengatur kamera, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah Exposure Value (EV). Untuk kamera yang mendukung mode pengaturan manual, seperti Samsung Galaxy A52s yang kami gunakan, terdapat indikator Exposure Value di bagian tengah layar.