Agar pencahayaan optimal, nilai Exposure Value harus berada di 0,0. Nilai ini menunjukkan bahwa pencahayaan yang digunakan sudah tepat, begitu pula dengan pengaturannya.
Kami akan memberikan simulasi jika pencahayaan kurang. Dengan pengaturan awal yang tepat, kita dapat menyesuaikannya dengan menaikkan ISO ke 1600 dan shutter speed ke 1/60. Dengan pengaturan ini, Exposure Value menjadi 0,3, yang masih tergolong aman, asalkan tidak lebih dari +1 atau kurang dari -1.
Namun, ada konsekuensi dari penggunaan ISO yang terlalu tinggi—video akan mengalami noise atau bintik-bintik putih, terutama pada area gelap. Hal ini menyebabkan detail gambar menjadi kurang tajam.
Baca Juga:Catat! Ini Jadwal Flash Sale KAI Diskon Tiket Jelang Lebaran 2025Kiat Lengkap Menangani Mobil Terendam Banjir hingga Mesin Rusak Tak Perlu Langsung Panik
Sebaliknya, jika terjadi underexposure (terlalu gelap), misalnya dengan menurunkan ISO hingga nilai Exposure Value -2,0, akan muncul tanda merah yang menunjukkan bahwa rekaman terlalu gelap. Untuk mengimbanginya, kita bisa menaikkan ISO hingga 16.600, tetapi dampaknya video akan semakin banyak mengalami noise.
Pentingnya Investasi pada Pencahayaan
Inilah mengapa pencahayaan (lighting) sangat penting dalam videografi. Dengan pencahayaan yang baik, kita tidak perlu terlalu bergantung pada peningkatan ISO, sehingga kualitas video tetap tajam tanpa gangguan noise. Oleh karena itu, berinvestasi dalam pencahayaan yang memadai adalah langkah penting bagi siapa pun yang ingin menghasilkan video berkualitas tinggi.
Untuk mengatasinya, kita perlu menyesuaikan pengaturan agar Exposure Value (EV) berada di 0,0 atau dalam pencahayaan yang tepat. Langkah pertama, kita bisa menurunkan ISO ke 200. Namun, nilai Exposure Value masih berada di +1, sehingga perlu dikurangi lagi. Dengan menggunakan shutter speed 1/60, kita mendapatkan nilai Exposure Value yang sesuai.
Mengapa Menggunakan Shutter Speed 1/60?
Sejak tadi, kami menggunakan shutter speed 1/60 karena mengikuti aturan shutter angle rule dalam videografi. Aturan ini menyatakan bahwa shutter speed sebaiknya bernilai dua kali lipat dari frame rate (FPS). Misalnya, jika video direkam dalam 30 FPS, maka shutter speed yang ideal adalah 1/60.
Namun, aturan ini tidak bersifat wajib. Yang terpenting adalah menyesuaikan pencahayaan dengan kamera yang digunakan. Jika shutter speed 1/60 masih terlalu terang, kita bisa meningkatkannya, misalnya ke 1/125, agar pencahayaan lebih seimbang.