Mengapa Kualitas BBM Pertamina Buruk?
Hal ini berbeda dengan Pertamina. Seorang orang dalam di Pertamina mengungkapkan bahwa perusahaan sebenarnya tidak mengetahui seberapa buruk kualitas bahan bakar mereka. Penyebab utamanya adalah ketidaktahuan Pertamina mengenai apakah peralatan mereka telah dikalibrasi dengan benar atau tidak. Selain itu, mereka juga tidak memastikan apakah output yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan standar yang seharusnya.
Akibatnya, sebagian besar pihak di dalam Pertamina hanya mempercayai hasil yang ditunjukkan oleh alat tanpa benar-benar memahami bagaimana cara kerja output tersebut atau bagaimana proses kalibrasi yang seharusnya dilakukan. Inilah mengapa kualitas bahan bakar Pertamina terkadang berbeda di setiap waktu dan tempat.
Untuk membuktikan bahwa hal ini bukan sekadar rumor, kita bisa melihat kasus yang terjadi pada akhir November 2024. Saat itu, muncul laporan bahwa Pertamax menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan.
Baca Juga:Catat! Ini Jadwal Flash Sale KAI Diskon Tiket Jelang Lebaran 2025Kiat Lengkap Menangani Mobil Terendam Banjir hingga Mesin Rusak Tak Perlu Langsung Panik
Namun, alih-alih menguji bahan bakar tersebut di laboratorium milik mereka sendiri, Pertamina justru mengirimkan sampel ke laboratorium lain. Hal ini menimbulkan pertanyaan: mengapa mereka tidak mengujinya sendiri? Apakah mereka benar-benar tidak mengetahui kualitas produk mereka sendiri? Jawabannya sudah cukup jelas.
Yang menarik dari situasi ini adalah bagaimana Shell bisa memiliki kualitas bahan bakar yang lebih baik dibandingkan Pertamina, padahal bahan bakunya berasal dari sumber yang sama—Pertamina. Beberapa tahun lalu, truk Shell masih sering terlihat mengisi pasokan bahan bakar di Depot BBM Plumpang milik Pertamina. Namun, seiring berjalannya waktu, truk-truk Shell tidak lagi terlihat di sana.
Hal ini disebabkan oleh peraturan baru dari Pertamina, yang mengharuskan semua truk transportir yang ingin mengisi pasokan di depot mereka untuk menggunakan identitas Pertamina. Dengan aturan tersebut, truk kuning milik Shell tidak lagi diperbolehkan mengisi bahan bakar secara langsung. Meski masih diperbolehkan, truk yang digunakan minimal harus tanpa identitas (polos).
Dari sini, kita dapat menarik kesimpulan sederhana bahwa secara umum kualitas bahan bakar seharusnya memiliki standar yang sama. Namun, ada faktor lain yang membuat bahan bakar dari SPBU swasta terasa lebih baik, seperti proses penyaringan, penambahan aditif, serta kontrol kualitas yang lebih ketat.