Meski demikian, ada pendapat dari sebagian ulama kontemporer yang lebih fleksibel. Mereka berpendapat bahwa i’tikaf dapat dilakukan oleh wanita haid di rumah, dengan cara berdiam diri di tempat khusus yang disiapkan untuk ibadah.
Pendapat ini didasari oleh kenyataan bahwa wanita di zaman Nabi Muhammad SAW diperbolehkan melakukan banyak amalan ibadah dari rumah mereka. Namun, ini tetap merupakan pendapat minoritas dan tidak menjadi fatwa mayoritas ulama.
I’tikaf Alternatif untuk Wanita Haid
Meskipun tidak dapat melakukan i’tikaf secara syar’i di masjid, wanita haid tetap bisa memperbanyak amalan lain di rumah.
Baca Juga:5 Masjid Terindah di Dunia yang Memukau dengan Keagungan ArsitekturKapan Malam Lailatul Qadar 2025? Ini Prediksi dan Jadwalnya!
Wanita yang sedang haid tidak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala besar di bulan Ramadhan. Berikut beberapa amalan yang dapat dilakukan:
Mendengarkan Murottal Al-Qur’an
Meski tidak diperbolehkan menyentuh mushaf, wanita haid tetap bisa mendengarkan bacaan Al-Qur’an melalui media digital atau rekaman audio, sambil merenungkan maknanya.
Membaca Tafsir Al-Qur’an
Membaca tafsir tidak disamakan dengan membaca mushaf Al-Qur’an. Ini dapat menambah pemahaman dan meningkatkan keimanan.
Berzikir dan Berdoa
Berzikir adalah amalan yang sangat dianjurkan dan tidak dibatasi oleh keadaan haid. Seorang wanita bisa mengisi waktunya dengan memperbanyak dzikir, tasbih, tahmid, tahlil, dan istighfar.
Mendengarkan Kajian Ilmu Agama
Banyak kajian agama yang dapat diakses melalui radio, televisi, atau media sosial. Ini bisa menjadi sarana menambah ilmu dan memperkuat iman.
Membantu Sesama dan Bersedekah
Bulan Ramadhan adalah bulan kebaikan. Membantu orang lain, berbagi makanan untuk buka puasa, atau bersedekah juga merupakan ibadah yang sangat besar pahalanya.
Secara hukum mayoritas ulama, wanita haid tidak diperbolehkan melakukan i’tikaf di masjid. Hal ini karena i’tikaf disyaratkan untuk dilakukan dalam keadaan suci dan di masjid.
Baca Juga:
Namun, wanita yang sedang haid tetap dapat memperbanyak ibadah dan amalan baik dari rumah, dengan berzikir, berdoa, mendengarkan Al-Qur’an, membaca tafsir, serta memperbanyak sedekah.
Dengan niat yang tulus dan amalan yang ikhlas, wanita haid tetap dapat meraih keberkahan Ramadhan tanpa merasa kehilangan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.