SUKABUMI EKSPRES – Kita semua tentu sudah tahu bahwa saat ini Indonesia dipenuhi dengan berbagai pemberitaan tentang kasus korupsi. Yang membuat berita-berita tersebut semakin menjengkelkan adalah besarnya nominal uang yang dikorupsi—jumlahnya benar-benar tidak masuk akal. Lebih parahnya lagi, yang diduga dikorupsi kali ini adalah BBM yang sehari-hari dibeli oleh masyarakat.
Namun, pernahkah Anda memperhatikan bahwa hampir semua orang yang diduga sebagai koruptor—dan bahkan yang sudah terbukti korupsi—memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi? Selain itu, rata-rata dari mereka juga sudah hidup berkecukupan, bahkan tergolong kaya raya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan. Mengapa orang yang sudah kaya dan terpelajar masih tega mengambil uang rakyat? Apa yang sebenarnya ada di benak mereka hingga berani melakukan tindakan korupsi dalam jumlah sebesar itu?
Baca Juga:44 Link Pengumuman SNBP 2025 Lengkap Beserta Jadwalnya, Buka Mulai Pukul 15.00Jadwal dan Penukaran Uang Baru di Cianjur, Sukabumi dan Cimahi Lebaran 2025
Anda mungkin pernah mendengar atau membaca pernyataan yang mengatakan bahwa setiap manusia bisa saja korupsi jika memiliki kesempatan. Apakah pernyataan ini benar adanya? Inilah yang akan kita bahas kali ini.
Sebelum membahas lebih jauh, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu korupsi. Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin corruptio atau corruptus, yang berarti kerusakan, pembusukan, atau penyimpangan.
Dalam bahasa Inggris, corruption memiliki makna serupa, yakni penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan untuk keuntungan pribadi. Dalam bahasa Indonesia, korupsi merujuk pada tindakan curang atau penyalahgunaan wewenang untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan berbagai cara, seperti menggelapkan uang negara atau meminta suap untuk melancarkan suatu urusan.
Intinya, seseorang menggunakan jabatan atau kekuasaan dengan cara yang salah demi kepentingan dan keuntungan pribadinya, biasanya untuk memperkaya diri.
Awalnya, saya berpikir bahwa orang yang korupsi itu semata-mata karena serakah dan ingin memperkaya diri sendiri. Namun setelah saya mendalaminya lebih jauh, ternyata penyebabnya tidak sesederhana itu.
Ada berbagai faktor yang melatarbelakanginya, dan ada pula penelitian yang mendukung hal tersebut. Dari situ, saya mulai berpikir bahwa mungkin benar adanya bahwa semua manusia bisa saja melakukan korupsi jika memiliki kesempatan.