SUKABUMI EKSPRES – Di Indonesia, tampaknya ada sejarah yang terasa agak tabu untuk dibahas. Yuk, kita bahas—apalagi kalau bukan sejarah Orde Baru, masa ketika Presiden Soeharto memimpin Indonesia.
Berbagai meme aneh dan lucu sering menghiasi topik ini, seakan menyiratkan bahwa membahasnya bisa membuat kita “auto” jadi bagian dari sejarah. Kali ini, kami akan berusaha membahas topik yang kontroversial ini.
Mengapa Orde Baru bisa berkuasa di Indonesia?
Terlepas dari berbagai alasan, tampaknya kita bisa sepakat bahwa legitimasi utama dari rezim Orde Baru berasal dari peristiwa Supersemar. Supersemar sendiri merupakan singkatan dari “Surat Perintah Sebelas Maret 1966.” Surat ini menandai berakhirnya masa pemerintahan Presiden Soekarno dan dimulainya rezim Presiden Soeharto di Indonesia, dengan segala pro dan kontranya.
Baca Juga:3 Teori Alam Semesta dan Kehidupan di Luar Planet BumiKolesterol Malah Naik Saat Puasa Ramadan? Kenali 3 Penyebab Utamanya
Meskipun Soeharto baru dilantik secara resmi sebagai presiden satu tahun kemudian, sebenarnya kekuasaan sudah beralih dari Presiden Soekarno melalui peristiwa Supersemar ini. Selama 32 tahun, hingga 21 Mei 1998, Presiden Soeharto memimpin Indonesia—dengan senyumnya, atau mungkin dengan tangan besi. Penilaiannya kami serahkan kepada Anda.
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, pembangunan di Indonesia berlangsung relatif pesat, dan situasi keamanan juga relatif stabil. Hal ini antara lain karena tingkat kriminalitas yang jauh lebih rendah dibandingkan masa kini.
Meski begitu, di sisi lain, utang Indonesia membengkak, hingga akhirnya mencapai puncaknya pada krisis finansial Asia tahun 1997, di mana Indonesia menjadi salah satu negara yang paling parah terdampak.
Selain itu, pelanggaran hak asasi manusia, seperti terbatasnya kebebasan berpendapat, juga menjadi catatan kelam dalam sejarah Orde Baru.
Kelebihan Era Orde Baru
Kami akan membahas era Orde Baru dari dua sisi, yakni sisi positif dan sisi negatif. Mari kita mulai dari sisi positifnya.
1. Situasi Stabil
Indonesia pada masa Orde Baru relatif aman dan memiliki situasi politik yang stabil. Jika kita melihat pemberitaan Indonesia saat ini, tidak jarang kita menyaksikan berbagai aksi kriminalitas seperti pembegalan, premanisme, maupun aksi-aksi lain yang meresahkan masyarakat.
Namun, jika kita bertanya kepada orang tua yang pernah hidup di era Orde Baru, mereka kemungkinan besar akan mengatakan bahwa dibandingkan dengan masa sekarang, era Orde Baru terasa jauh lebih aman.