Lalu, mengapa ESEMKA tidak mengalami kebangkrutan? Salah satu alasannya tentu karena biaya operasional mereka tergolong kecil. Diketahui, jumlah karyawan ESEMKA hanya sekitar 130 orang, atau tidak lebih dari 200 pekerja. Dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit, tentu kapasitas produksi mobil juga terbatas. Produksi yang terbatas ini juga mencerminkan permintaan pasar yang tidak terlalu besar.
Apalagi, jika kita mengingat kembali bahwa ESEMKA pada awalnya dibuat sebagai proyek pembelajaran bagi siswa SMK yang sedang magang. Hingga saat ini, ESEMKA masih melibatkan banyak tenaga magang, yang kita tahu memiliki biaya kompensasi yang jauh lebih rendah dibandingkan karyawan tetap. Dengan pengeluaran yang kecil ini, wajar jika ESEMKA masih bisa bertahan.
Namun, sekecil apa pun pengeluaran, tetap diperlukan pemasukan agar perusahaan bisa terus berjalan. Lalu dari mana ESEMKA memperoleh pemasukan?
Baca Juga:Sejarah Dwifungsi ABRI Sebagai Cikal Bakal RUU TNI yang Hancurkan Demokrasi3 Teori Alam Semesta dan Kehidupan di Luar Planet Bumi
Pertama, mobil ESEMKA memang terjual, meskipun dalam jumlah terbatas. Selama 16 bulan masa penjualannya, tercatat hanya sekitar 300 unit mobil yang berhasil dijual. Walaupun angka ini terdengar kecil, jika dilihat dari skala usaha dan modal awal ESEMKA, capaian tersebut sebenarnya cukup signifikan.
Kedua, ESEMKA juga sempat menjalin kerja sama dengan pemerintah, antara lain untuk pengadaan kendaraan dinas, termasuk untuk kebutuhan instansi militer. Dari kerja sama inilah ESEMKA memperoleh keuntungan tambahan. Namun demikian, ketika terjadi pergantian kepemimpinan nasional, proyek-proyek semacam ini biasanya juga ikut berganti. Dulu, Presiden Jokowi menggandeng ESEMKA, sementara Presiden Prabowo saat ini lebih memilih bekerja sama dengan Pindad.
Lantas, bagaimana nasib ESEMKA saat ini? Tidak ada informasi yang jelas mengenai posisi ESEMKA dalam pemerintahan saat ini. Namun, tampaknya ESEMKA telah menyadari bahwa proyek-proyek pemerintahan tidak akan selalu bisa diandalkan. Oleh karena itu, mereka mulai mengubah fokus bisnis, salah satunya dengan ikut serta dalam pameran otomotif besar di Indonesia—sebuah langkah yang cukup mengejutkan dan menunjukkan upaya mereka untuk tetap eksis di tengah ketatnya industri otomotif nasional.
ESEMKA tampil dalam ajang Indonesia Motor Show (IMS) tahun 2024, namun hal yang mengejutkan bukanlah kehadiran ESEMKA itu sendiri, melainkan perubahan strategi mereka. Apa maksudnya?