Keluarga Koruptor Masih Bisa Hidup Bebas dan Bahagia di Indonesia Tanpa Sanksi Sosial

Keluarga Koruptor
Nasib Keluarga Koruptor di Indonesia Malah Lebih Baik Setelah Terkena Kasus Korupsi
0 Komentar

Jadi, kesimpulannya, apakah anak-anak koruptor pantas diberi sanksi sosial? Menurut kami, hal ini sangat penting untuk diterapkan dalam tatanan kehidupan sosial kita—terutama dalam bentuk cancel culture. Mengingat selama ini tidak ada efek jera yang benar-benar berarti bagi para koruptor di negeri ini.

Hukuman mati? Tidak mungkin, terlalu sulit. Jika diusulkan, yang terjadi justru Komnas HAM—yang entah mengapa lebih sibuk dengan urusan pribadi—akan langsung bereaksi keras. Koruptor miskin? Itu juga tidak mungkin. Bahkan upaya penyitaan aset saja seringkali tersendat. Maka, salah satu cara yang patut dipertimbangkan adalah memberikan ancaman berupa sanksi sosial kepada keluarga para koruptor.

Pernah menonton film atau serial tentang Pablo Escobar? Dengarkan baik-baik. Seorang gembong narkoba terkaya dan terkuat di dunia pada masanya bisa mengalami stres berat dan kehilangan fokus ketika musuh-musuhnya mulai mengancam keluarganya. Ia kehilangan konsentrasi, perintahnya menjadi kacau, dan akhirnya pihak berwenang pun lebih mudah menangkap dan membunuhnya.

Baca Juga:Sejarah Dwifungsi ABRI Sebagai Cikal Bakal RUU TNI yang Hancurkan Demokrasi3 Teori Alam Semesta dan Kehidupan di Luar Planet Bumi

Opini kami dalam pembahasan ini bukan semata-mata untuk mencaci keluarga koruptor, melainkan sebagai bentuk peringatan nyata—trigger—kepada para pejabat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan kekuasaan mereka.

Jika mereka menjadi terlalu tamak dan rakus, maka bukan hanya diri mereka sendiri yang akan menerima akibatnya, tetapi juga istri dan anak-anak mereka yang akan menanggung dampaknya. Tindakan korupsi mereka akan mengancam masa depan keluarga mereka sendiri.

Karena jika kita terus menormalisasi dan membiarkan semuanya berjalan seperti ini, lalu siapa lagi yang akan membayar harga dari keserakahan mereka? Kita—rakyat kecil. Pikirkan baik-baik.

0 Komentar