Singkat cerita, setelah Symbian Limited berdiri, sistem operasi EPOC mulai dikembangkan dan disempurnakan hingga lahirlah sistem operasi baru yang dikenal sebagai Symbian OS.
Sistem operasi ini dirancang agar dapat berjalan di berbagai perangkat mobile dengan konfigurasi hardware yang beragam, sehingga memungkinkan produsen ponsel untuk memodifikasi dan mengkombinasikan Symbian sesuai kebutuhan perangkat mereka.
Memasuki awal 2000-an, industri ponsel mulai mengalami transisi dari feature phone ke smartphone. Pada masa itu, sebagian besar ponsel masih menggunakan keypad fisik dengan layar kecil beresolusi rendah. Namun, Symbian OS hadir sebagai solusi canggih yang memungkinkan ponsel memiliki fitur lebih lengkap dibandingkan sistem operasi lain yang tersedia saat itu.
Baca Juga:Sejarah Dwifungsi ABRI Sebagai Cikal Bakal RUU TNI yang Hancurkan Demokrasi3 Teori Alam Semesta dan Kehidupan di Luar Planet Bumi
Di awal tahun 2000-an, Symbian OS sangat mendominasi pasar dan menjadi raja di industri ponsel. Hampir semua merek besar pada waktu itu menggunakan Symbian sebagai sistem operasinya, terutama Nokia, yang merupakan produsen ponsel terbesar di dunia pada era tersebut. Kombinasi antara keunggulan perangkat keras Nokia yang inovatif dan fleksibilitas Symbian OS membawa mereka mencapai puncak kejayaan.
Beberapa ponsel ikonik Symbian dari Nokia antara lain Nokia 6600, yang diluncurkan pada tahun 2003 dan dianggap sebagai salah satu ponsel Symbian paling legendaris. Lalu ada juga Nokia N70 dan Nokia N95 yang dilengkapi kamera 5 megapiksel, sebuah fitur yang sangat revolusioner pada masanya. Selain itu, Nokia seri A juga menjadi primadona di pasar ponsel kala itu.
Tentunya, tidak hanya Nokia yang menggunakan Symbian OS. Merek-merek lain seperti Sony Ericsson, Samsung, dan Motorola juga turut mengadopsi sistem operasi ini, meskipun popularitas mereka tidak sebesar Nokia dalam ekosistem Symbian.
Symbian dapat digunakan di berbagai model ponsel, mulai dari ponsel dengan keypad numerik biasa, keyboard QWERTY, hingga perangkat layar sentuh seperti Nokia 5800 XpressMusic. Inilah yang membuat Symbian sangat fleksibel sebagai sistem operasi dan mampu menjangkau berbagai segmen pasar, mulai dari pengguna biasa hingga kalangan profesional.
Salah satu keunggulan terbesar dari Symbian adalah kemampuannya dalam multitasking, di mana pengguna dapat menjalankan beberapa aplikasi sekaligus tanpa harus menutup aplikasi lain—sesuatu yang sangat inovatif pada masa itu. Selain itu, Symbian OS juga dikenal sebagai sistem operasi yang ringan dan hemat daya, sehingga cocok digunakan di perangkat mobile yang masih memiliki keterbatasan kapasitas baterai dan performa prosesor.