5 Penyebab Utama Banyak Investor Asing Meninggalkan Indonesia

Investor Asing Meninggalkan Indonesia
ISTIMEWA
0 Komentar

Memang benar bahwa Apple berinvestasi di Indonesia, tetapi jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan investasinya di Vietnam. Di Indonesia, investasi Apple hanya sebatas mendirikan pabrik aksesoris, bukan fasilitas produksi utama seperti pabrik iPhone atau MacBook.

Sebaliknya, di Vietnam, Apple berinvestasi dalam skala yang jauh lebih besar. Perusahaan tersebut telah menanamkan modal hingga 5,7 miliar dolar AS, atau sekitar Rp57 triliun. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan investasi mereka di Indonesia.

Lebih menarik lagi, investasi Apple di Vietnam diproyeksikan akan menciptakan sekitar 200.000 lapangan pekerjaan baru. Angka ini setara dengan populasi satu kota menengah di Vietnam. Dengan meningkatnya jumlah lapangan pekerjaan, tingkat pengangguran di negara tersebut tentu akan berkurang.

Baca Juga:Menyikapi Fenomena Ormas Ramai Minta THR Jelang LebaranBocoran Spesifikasi Poco F7 Ultra Usung Prosesor Snapdragon 8 Elite Terbaru, Ini Review Lengkapnya

Hal ini menjadi faktor yang sangat penting, terutama bagi negara yang masih menghadapi permasalahan pengangguran seperti Indonesia. Sebagai gambaran, pada tahun lalu, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai sekitar 7,2 juta orang. Dengan kondisi investasi yang kurang menarik bagi investor global, peluang untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja pun semakin terbatas.

4. Ketidakstabilan Ekonomi

Mari kita asumsikan bahwa jika Apple berinvestasi di Indonesia dengan nilai yang sama seperti di Vietnam dan menciptakan 200.000 lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat lokal, maka dampaknya terhadap perekonomian akan sangat signifikan. Jika setiap pekerja mendapatkan gaji sebesar Rp2 juta per bulan, maka secara kolektif mereka akan menerima Rp400 miliar per bulan. Dalam satu tahun, jumlah ini akan mencapai Rp4,8 triliun.

Dengan adanya aliran dana sebesar itu, perekonomian domestik akan terdorong naik. Ketika masyarakat memiliki pekerjaan dan pendapatan yang stabil, daya beli mereka juga meningkat. Artinya, mereka dapat membelanjakan lebih banyak uang di pasar atau toko-toko lokal.

Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), karena dengan lebih banyaknya uang yang beredar, perputaran ekonomi pun semakin terasa, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan dan perkembangan bisnis mereka.

Selain itu, keberadaan perusahaan besar seperti Apple di Indonesia juga akan membawa manfaat lain, seperti transfer ilmu dan teknologi. Karyawan yang bekerja di pabrik tersebut akan mendapatkan pelatihan dan pengalaman kerja langsung dengan teknologi terbaru dari pusatnya. Hal ini akan meningkatkan keterampilan tenaga kerja serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

0 Komentar