SUKABUMI EKSPRES – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Senin (24/3), menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tarif bagi negara-negara yang mengimpor minyak dari Venezuela.
Berdasarkan kebijakan ini, mulai 2 April, AS dapat mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap semua barang yang diimpor dari negara mana pun yang membeli minyak Venezuela, baik secara langsung maupun melalui pihak ketiga.
Dalam perintah tersebut, pemerintah AS menegaskan bahwa tindakan dan kebijakan rezim Nicolas Maduro di Venezuela dianggap sebagai ancaman luar biasa bagi keamanan nasional serta kebijakan luar negeri AS.
Baca Juga:Promo Makanan dan Minuman Spesial Idul Fitri Indomaret Minggu Ini, Masih sampai Besok 26 Maret 2025PLN Icon Plus Regional Jawa Barat Sigap Lakukan Patroli dan Perapihan Kabel Fiber Optik
Diketahui bahwa, sebelumnya, Trump juga mengumumkan rencana penerapan tarif “sekunder” terhadap Venezuela, dengan tuduhan bahwa negara tersebut secara diam-diam mengirim puluhan ribu anggota geng ke AS.
Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyatakan bahwa AS tidak akan mentoleransi negara atau perusahaan minyak mana pun yang beroperasi dengan rezim Maduro.
Ia menegaskan bahwa setiap negara yang mengizinkan perusahaannya untuk memproduksi, mengekstraksi, atau mengekspor minyak dari Venezuela akan dikenakan tarif tambahan, sementara perusahaan terkait juga berisiko menghadapi sanksi lebih lanjut.
“Ini adalah rezim yang secara konsisten mencurangi pemilu, menjarah rakyatnya, dan bersekongkol dengan musuh-musuh kami. Setiap negara yang mengizinkan perusahaannya untuk memproduksi, mengekstraksi, atau mengekspor minyak dari Venezuela akan dikenakan tarif baru, dan perusahaan terkait akan menghadapi sanksi,” tulisnya pada platform X.
Diketahui bahwa kebijakan ini diperkirakan akan memengaruhi pasar minyak global secara signifikan. Harga minyak mentah naik, dengan Brent meningkat sekitar 1% pada 25 Maret 2025, akibat kekhawatiran berkurangnya pasokan.
Pasar energi menjadi lebih volatil, menyebabkan fluktuasi harga dalam jangka pendek. Negara-negara pengimpor minyak Venezuela mungkin mencari alternatif, meningkatkan permintaan dari produsen lain seperti Kanada dan Meksiko.
Tarif ini juga berpotensi memperlambat ekonomi global dengan menaikkan biaya energi. OPEC+ kemungkinan akan menyesuaikan produksi guna mengatasi ketidakpastian akibat kebijakan ini.*
SUMBER: ANTARA, Berbagai Sumber