Jika kita terus bergantung pada logika formalitas, generasi lulusan instan akan memadati pasar kerja, sementara kompetensi mereka terus melemah di tengah persaingan global. Hal ini tentu mengkhawatirkan.
Karena itu, sudah saatnya kita mengembalikan fungsi ijazah sebagai penanda perjalanan belajar, bukan sekadar syarat administratif perusahaan. Semoga kita segera berbenah agar generasi mendatang tidak lagi terperangkap dalam pemujaan gelar kosong. Bagaimanapun, masa depan bangsa bergantung pada kualitas manusianya, bukan semata-mata pada selembar kertas yang bertuliskan S1, S2, atau S3.
SC: Dr. Bagus Satrio Utomo