Menyikapi Fenomena Ormas Ramai Minta THR Jelang Lebaran

Ormas Minta THR
X @/MurtadhaOne1
0 Komentar

Perhatikan ini, misalnya, dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Bitung Jaya, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Mohon soroti nama lembaganya: Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara mereka memberdayakan masyarakat jika mereka sendiri menunjukkan sikap tidak berdaya seperti ini?

Kemudian, ada unggahan di media sosial dari akun @Imanpatuy. Ia menulis, “Di kantor kami sudah ada 15 surat dari kepala desa, Karang Taruna desa, ketua RW, Karang Taruna RW, ketua RT, dan Karang Taruna RT. Mental pengemis memang pejabat lokal itu.” Kami tidak dapat memastikan kebenaran pernyataan tersebut, namun jika benar bahkan sampai ketua RT ikut meminta THR, hal ini sungguh keterlaluan.

Ada pula unggahan dari saudari @luthfiahsiti. Ia membagikan surat dari KPJ (Kumpulan Pengamen Jalanan) Cirebon yang ditujukan kepada perusahaannya. Ia menulis, “Sama nih, baru hari ketiga puasa mereka sudah menagih. Tulisannya juga sangat asal-asalan.” Memang, apa yang bisa diharapkan dari ormas pengamen jalanan?

Baca Juga:Aplikasi ADF Modus Nonton Trailer Film Dapat Uang Agar Member Mau Deposit, Segera SCAMApa yang Akan Terjadi Jika Makan Telur Setiap Hari? Ini Dampaknya Bagi Tubuh

Yang lebih mengherankan, kolom tanda tangan pada surat tersebut ditulis secara manual, seolah tidak ada upaya profesional sama sekali. Kepada KPJ Cirebon, sebaiknya Anda belajar mengetik terlebih dahulu sebelum meminta-minta seperti ini. Mengetik saja belum becus, sudah berani melakukan pemalakan.

Ada lagi kasus di mana para pengusaha kaki lima juga dimintai THR oleh kelompok pengamen jalanan ini. Coba bayangkan, setiap hari mereka sudah cukup terganggu oleh suara musik yang tidak seberapa, namun menjelang Lebaran, bukannya meminta maaf, justru melakukan pemalakan.

Sebenarnya masih banyak keluhan dari warganet di platform X terkait persoalan ini, namun kami tidak akan membahas semuanya satu per satu karena akan memakan waktu, dan bisa membuat kami semakin geram. Padahal, ormas merupakan bagian dari demokrasi, yang sejatinya sangat baik apabila dijalankan dengan tujuan yang benar.

Perlu dicatat bahwa tidak semua ormas itu buruk. Contohnya, Muhammadiyah juga merupakan organisasi kemasyarakatan. Namun, apakah Muhammadiyah melakukan pemalakan terhadap perusahaan? Tentu kasus ini belum pernah ditemukan.

Harapan kami, ormas-ormas seperti ini bisa belajar dan sadar diri. Belajarlah dari Muhammadiyah yang membangun sekolah, universitas, rumah sakit, dan berbagai fasilitas lainnya. Mereka mampu mandiri dan memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa harus meminta-minta, karena tujuan pendiriannya sudah jelas dan benar.

0 Komentar