10 Tradisi Unik Perayaan Idul Fitri di Berbagai Negara, Ada yang Perang Saat Lebaran

Tradisi Unik Perayaan Idul Fitri
Ilustrasi: Pixabay
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Terdapat beberapa tradisi unik perayaan lebaran Idul Fitri di berbagai negara belahan dunia. Kita pun telah berpisah dengan bulan Ramadan yang suci. Semoga kita semua dipertemukan kembali dengan Ramadan yang akan datang.

Suara takbir telah berkumandang, menandakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah telah tiba. Aura kemeriahan yang dirasakan sepanjang bulan suci Ramadan mencapai puncaknya pada awal Hari Raya Idul Fitri.

Uniknya, meskipun sama-sama merayakan Idul Fitri, setiap negara memiliki tradisi yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kultur dan budaya masing-masing.

Baca Juga:Kupas Tuntas Rahasia Algoritma YouTube Agar Video Cepat TrendingAplikasi TOS Berkedok Toko Online Diduga Beskema Ponzi Investasi Bodong

Meskipun demikian, momen Lebaran tetap disambut dengan meriah, menjadikannya lebih bermakna karena hanya dirayakan sekali dalam setahun.

10 Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

Berikut adalah 10 tradisi unik perayaan Idul Fitri dari berbagai negara di dunia termasuk Indonesia.

1. Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, yang mayoritas penduduknya non-Muslim, perayaan Hari Raya Idul Fitri tetap berlangsung meriah. Umat Muslim di sana akan saling memberi kabar mengenai datangnya hari bahagia ini melalui internet dan telepon. Sebelum melaksanakan salat Idul Fitri, mereka biasanya menyiapkan makanan atau camilan untuk menyambut tamu serta keluarga.

Momen Lebaran di Negeri Paman Sam juga ditandai dengan penggunaan pakaian formal atau pakaian adat dari daerah asal mereka. Salat Idul Fitri di New York biasanya diadakan di lima borough dan Masjid At-Taqwa di Brooklyn. Seperti di negara lain, perayaan Idul Fitri di Amerika Serikat mencakup salat Idul Fitri, silaturahmi, festival, serta berbagai permainan di jalanan.

2. Cina

Meskipun umat Muslim di Cina merupakan minoritas, mereka tetap memiliki tradisi dalam merayakan Idul Fitri. Perayaan ini paling terasa di daerah Xinjiang dan Yunnan, karena kedua wilayah tersebut memiliki mayoritas penduduk beragama Islam.

Seperti perayaan Idul Fitri pada umumnya, setelah salat, umat Muslim di Cina akan bersilaturahmi dan makan bersama keluarga serta tetangga terdekat. Setelah itu, mereka akan berziarah ke makam leluhur. Selain sebagai bentuk doa, tradisi ini juga dilakukan untuk menghormati umat Muslim yang gugur pada Revolusi Kebudayaan di zaman Dinasti Qing.

0 Komentar