SUKABUMI EKSPRES – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menyatakan bahwa kini giliran Amerika Serikat untuk memberikan respons terhadap tawaran Iran mengenai negosiasi tidak langsung terkait program nuklir mereka.
Dalam wawancara dengan kantor berita Tasnim pada Senin (7/4), Araqchi menegaskan kembali bahwa Iran menolak opsi perundingan langsung, namun tetap membuka diri untuk dialog tidak langsung yang dimediasi oleh Oman.
Ia menyampaikan bahwa Iran tidak merasa perlu tergesa-gesa dan akan menanti jawaban yang sesuai dari pihak AS, karena menurutnya, “merekalah yang harus menanggapi usulan kami.”
Baca Juga:Jessica Pegula Raih Gelar Tanah Liat Pertamanya di Charleston Open 2025WBA Tetapkan Seiya Tsutsumi vs Antonio Vargas sebagai Laga Wajib Kelas Bantam
“Ide perundingan langsung telah berulang kali kami tolak, tetapi kami siap untuk perundingan tidak langsung yang dimediasi oleh Oman,” ujar Araqchi.
Ia juga menekankan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran memiliki wewenang penuh untuk mengatur proses negosiasi apa pun dengan AS.
Terkait rumor tentang siapa yang akan menjadi negosiator, Araqchi membantah dan menyebut bahwa “tidak ada nama yang valid,” serta menegaskan bahwa seluruh proses akan dikendalikan sepenuhnya oleh kementeriannya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengirim surat kepada Iran yang berisi ajakan untuk mengadakan perundingan langsung mengenai isu nuklir. Namun, dalam surat yang sama, ia juga memperingatkan kemungkinan tindakan militer jika Iran menolak.
Sebagai tanggapan, Iran menegaskan hanya akan bersedia melakukan negosiasi tidak langsung melalui Oman dan menolak keras segala bentuk dialog langsung di bawah tekanan atau ancaman.