Lantas, mengapa mantan Presiden Jokowi masih menjadi sosok yang terus dibicarakan, bahkan dibenci oleh sebagian orang hingga hari ini? Kami akan membahas alasan di balik fenomena tersebut—termasuk soal kontroversi mengenai ijazah kuliahnya.
Kontroversi Ijazah Palsu Jokowi
Perdebatan mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo sebenarnya telah berlangsung cukup lama. Isu ini mulai mencuat ke publik pada tahun 2022, ketika seorang warga bernama Bambang Tri Mulyono secara terbuka menggugat keabsahan ijazah Presiden Jokowi. Sejak saat itu, isu ini menyebar luas dan menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat.
Sebagian orang meyakini bahwa ijazah Jokowi palsu, sementara sebagian lainnya menganggap bahwa tuduhan tersebut hanyalah upaya untuk menjatuhkan citra beliau, apalagi di tengah dinamika politik yang saat itu sedang memanas.
Baca Juga:Sisi Gelap Zara Sebagai Brand Fast Fashion Terkemuka di Dunia4 Faktor Penyebab Rendahnya Kualitas Guru di Indonesia dan Solusinya
Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai almamater Presiden Jokowi, juga telah memberikan klarifikasi resmi bahwa Jokowi benar-benar lulusan UGM dan ijazahnya adalah asli. Namun, meskipun klarifikasi telah disampaikan, masih banyak masyarakat yang tetap bersikap skeptis dan bahkan menuduh UGM turut menyembunyikan kebenaran terkait keaslian ijazah tersebut.
Perdebatan ini telah menjadi kontroversi sejak lama, dan hingga kini pembahasannya masih hangat di tengah masyarakat yang belum sepenuhnya percaya pada keabsahan dokumen pendidikan Presiden Jokowi.
Isu ini kembali mencuat setelah seorang pengacara asal Solo bernama Muhammad Taufik mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Surakarta pada hari Senin, 14 April 2025. Gugatan tersebut kembali mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
Tentu saja, tuduhan ini tidak serta-merta muncul tanpa alasan. Beberapa pihak mengaku menemukan kejanggalan dalam dokumen-dokumen yang disebut sebagai ijazah milik Presiden Jokowi. Salah satu contoh yang sering diperbincangkan adalah ijazah SMA-nya.
Tercatat bahwa Presiden Jokowi lulus dari SMA Negeri 6 Surakarta pada tahun 1980. Namun, beredar informasi dari beberapa sumber dan warganet yang menyatakan bahwa sekolah tersebut baru didirikan pada tahun 1986, atau setelah tahun kelulusan Jokowi.
Karena kejanggalan tersebut, saya pun merasa penasaran dan mencoba menelusuri kebenarannya. Setelah kami cek langsung melalui situs resmi SMA Negeri 6 Surakarta, tertulis bahwa sekolah tersebut didirikan pada tahun 1975. Jika informasi ini benar, maka secara logis masuk akal jika Presiden Jokowi lulus pada tahun 1980 dari sekolah tersebut.