Selain kejanggalan pada ijazah SMA, terdapat pula kejanggalan lain yang membuat masyarakat semakin mempertanyakan keaslian ijazah Presiden Jokowi, yakni terkait jenis huruf (font) yang digunakan pada ijazah tersebut.
Jika kita perhatikan, teks pada ijazah kuliah Presiden Jokowi sekilas tampak menggunakan font tipe Times New Roman. Font ini memang sudah cukup populer dan dikenal sejak awal abad ke-20, karena pertama kali dirancang pada tahun 1932.
Namun, penggunaan font Times New Roman pada ijazah Jokowi yang diterbitkan pada tahun 1985 justru menimbulkan kontroversi. Beberapa pihak menyatakan bahwa font tersebut belum umum digunakan pada dokumen resmi di Indonesia pada masa itu. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa ijazah tersebut baru dibuat di masa kini, bukan dokumen asli dari masa kuliah beliau.
Baca Juga:Sisi Gelap Zara Sebagai Brand Fast Fashion Terkemuka di Dunia4 Faktor Penyebab Rendahnya Kualitas Guru di Indonesia dan Solusinya
Kecurigaan ini pertama kali mencuat ke publik melalui seorang mantan dosen Universitas Mataram bernama Rismon Hasiholan Sianipar. Ia menyatakan bahwa terdapat kejanggalan pada font yang digunakan dalam ijazah UGM milik Jokowi, dan bahkan menyebut ijazah tersebut palsu. Tuduhan ini tentu tidak bisa dianggap sepele, karena menyangkut reputasi seorang mantan presiden.
Meski demikian, banyak orang menilai analisis tersebut cukup masuk akal, sebab kecurigaan publik bukan muncul tanpa alasan, melainkan sebagai akumulasi dari berbagai kejanggalan yang ditemukan. Hal ini pula yang menyebabkan masyarakat menjadi skeptis terhadap keaslian ijazah Presiden Jokowi.
Bahkan, sekelompok massa sempat mendatangi kampus UGM untuk menuntut klarifikasi langsung terkait ijazah tersebut. Aksi ini juga dipimpin oleh beberapa tokoh publik seperti Amien Rais, Roy Suryo, dan lainnya.
Di sisi lain, pihak UGM telah memberikan klarifikasi bahwa ijazah Presiden Jokowi adalah resmi dan asli. Bahkan, beberapa rekan seangkatan beliau juga turut membenarkan bahwa ijazah tersebut benar adanya.
Namun, berbagai klarifikasi itu belum sepenuhnya memuaskan rasa ingin tahu masyarakat. Sebagian besar masih merasa ragu dan belum yakin akan keaslian dokumen tersebut, sebab masih ada beberapa hal yang dinilai janggal. Karena itu, setelah mendatangi UGM, massa bahkan berencana untuk mendatangi kediaman Presiden Jokowi secara langsung guna meminta klarifikasi serta melihat bukti fisik ijazah tersebut.