Kurang Perawatan, Jalur Pedestrian Dago Sukabumi Mulai Rusak

Istimewa
SOFWAN ZULFIKAR/SUKABUMI EKSPRES RUSAK: Sejumlah titik di kawasan jalur pedestrian Dago kondisinya terpantau rusak diduga akibat kurang perawatan.
0 Komentar

SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Jalur pedestrian Jalan Ir H Juanda atau dikenal Dago di Kota Sukabumi mulai rusak. Terakhir, kawasan tersebut direvitalisasi pada 2020.

Pantauan di lokasi, kondisi fisik kawasan tersebut kini mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan di sejumlah titik. Terutama bagi bagian lantai yang rusak dan berlubang.

Beberapa pot tanaman yang menjadi elemen penghias kawasan pun tampak jebol dan tidak terawat. Kondisi ini jelas mengurangi estetika kawasan yang sejatinya dibangun sebagai ruang publik ramah pejalan kaki di jantung Kota Sukabumi.

Baca Juga:Minta Kejelasan Penanganan Kasus, Keluarga Samson Datangi Polres SukabumiPalabuhanratu (Kembali) Diterjang Bencana, Hujan Deras Picu Banjir akibat Luapan Air Sungai

Eka (37), warga Kota Sukabumi, mengaku prihatinan dengan kondisi jalur pedestrian Dago. Menurutnya, upaya pemerintah untuk menata dan mempercantik kawasan ini sebenarnya sudah cukup baik, terutama dengan tidak adanya lagi pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya memenuhi area tersebut.

“Sayang sih dilihatnya. Sekarang memang lebih tertata dengan tidak banyaknya pedagang yang memenuhi kawasan ini. Tinggal diperbaiki aja ini yang rusaknya,” ujar Eka, kemarin (20/4).

Pemerintah Kota Sukabumi memang telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengembalikan fungsi Dago sebagai kawasan jalur pedestrian yang nyaman. Mulai dari pembangunan ulang trotoar dan fasilitas pendukung lainnya, hingga penertiban PKL yang sebelumnya sempat menjamur di sepanjang jalur tersebut.

Para PKL yang dahulu berjualan di kawasan Dago, kini telah dipindahkan ke kawasan Jalan Dewi Sartika. Namun pengawasan terhadap aktivitas di Dago dinilai masih perlu ditingkatkan.

Sebab, selain kerusakan fisik pada infrastruktur, kawasan ini juga mulai dipenuhi coretan-coretan liar alias valdalisme pada tembok dan pot tanaman yang mengganggu keindahan serta merusak wajah kota.

“Pemerintah sebaiknya tidak berhenti sampai pada tahap penataan saja. Pemeliharaan rutin dan pengawasan berkelanjutan juga penting agar wajah kota tetap bersih dan kawasan ini bisa dimanfaatkan masyarakat dengan nyaman,” ujar Dini, warga Kota Sukabumi lainnya.

Kawasan Dago merupakan salah satu ikon pedestrian di pusat kota yang berada tak jauh dari Balai Kota Sukabumi. Keberadaannya bukan hanya menjadi akses jalan kaki, namun juga ruang interaksi sosial warga dan alternatif ruang terbuka publik di tengah kota. (mg5)

0 Komentar