SIMPENAN – Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita, angkat suara soal rusaknya jembatan alternatif Bojongkopo Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
Jembatan yang baru saja rampung pembangunannya dan bisa digunakan belum lama ini kembali rusak akibat diterjang banjir. Dampaknya, arus lalu lintas ruas Jalan Bagbagan-Loji lumpuh lantaran tidak dapat dilalui kendaraan.
Menurut Hamzah, pembangunan jembatan dinilai dibuat tanpa perencanaan yang matang. Ia mengaku kecewa dengan kualitas jembatan yang dianggap asal-asalan tersebut, karena berpotensi membahayakan keselamatan warga. “Saya mengapresiasi langkah cepat dalam pembangunan jembatan sementara, namun sangat disayangkan bila pembuatannya tidak didasari oleh ide atau kajian yang matang. Apalagi jika terjadi banjir besar lagi, jembatan itu bisa terbawa arus,” ujarnya Rabu, (09/4/2025).
Baca Juga:Fraksi DPRD Sukabumi Sampaikan Padum Nota Pengantar Raperda Pajak dan Retribusi DPRD Kabupaten Sukabumi Setujui Raperda Tentang Pajak dan Retribusi
Legislator yang menjabat ketua komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi ini menegaskan, pembangunan tanpa perhitungan tepat dapat berujung pada pemborosan anggaran. Selain itu, pembangun jembatan alternatif seharusnya mengutamakan aspek keselamatan dan kenyamanan warga.
“Sayang sekali kalau anggaran digunakan untuk sesuatu yang tidak efektif. Seharusnya pembangunan jembatan sementara dilakukan dengan penuh pertimbangan teknis agar tidak sia-sia. Ini harus menjadi perhatian kita semua,” pungkas Hamzah.
Ia menegaskan, DPRD Sukabumi akan mendorong pihak terkait untuk melakukan evaluasi terhadap proyek serupa. “Agar pembangunannya dilakukan lebih terencana dan berkelanjutan,” pungkasnya. (SZ)