Putin Pertimbangkan Usulan Gencatan Senjata Serang Infrastruktur Sipil

Putin Pertimbangkan Usulan Gencatan Senjata Serang Infrastruktur Sipil
Presiden Rusia Vladimir Putin (SUMBER FOTO: X/KremlinRussia_E)
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pada Senin (21/4) bahwa pihaknya akan mempertimbangkan usulan terkait moratorium serangan terhadap infrastruktur sipil antara Rusia dan Ukraina.

“Mengenai usulan untuk tidak menyerang fasilitas infrastruktur dan sipil, ini perlu diselesaikan,” ujar Putin dalam pernyataan kepada awak media di Moskow.

Sehari sebelumnya, pada Minggu (20/4)Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengusulkan penghentian serangan terhadap infrastruktur sipil selama minimal 30 hari, dengan kemungkinan diperpanjang.

Baca Juga:Gunung Semeru Empat Kali Erupsi, Warga Diminta WaspadaJack Della Maddalena Siap Tantang Islam Makhachev di Kelas Welter UFC

Menurut Zelenskyy, jika Rusia menolak usulan tersebut, hal itu akan menunjukkan bahwa Moskow berniat melanjutkan tindakan yang merusak kehidupan warga sipil dan memperpanjang konflik. Ia menyampaikan pernyataan ini melalui akun resminya di platform X.

“Jika Rusia tidak menyetujui langkah tersebut, itu akan menjadi bukti bahwa Rusia bermaksud untuk terus melakukan hal-hal yang menghancurkan kehidupan manusia dan memperpanjang perang,” tulis Zelenskyy.

Putin menuding militer Ukraina telah melakukan sekitar 4.900 pelanggaran terhadap gencatan senjata Paskah, meski mengakui bahwa intensitas konflik secara keseluruhan menurun.

“Angkatan Bersenjata Ukraina melanggar gencatan senjata Paskah sekitar 4.900 kali, meskipun aktivitas secara keseluruhan menurun,”

Ia juga menambahkan bahwa Rusia sejak awal telah menyampaikan bahwa pertempuran bisa saja berlanjut.

Ia mengklaim bahwa Ukraina mencoba mengendalikan narasi seputar gencatan senjata dan menuduh negara-negara Barat telah menyarankan Kiev untuk tidak menyetujui gencatan senjata yang diusulkan Rusia saat perayaan Paskah.

Gencatan senjata Paskah yang diusulkan oleh Rusia berlangsung selama 30 jam, dimulai Sabtu pukul 18.00 waktu Moskow dan berakhir Senin tengah malam, tanpa perpanjangan lebih lanjut.

Baca Juga:Zelenskyy Usulkan Gencatan Senjata 30 Hari, Tuding Rusia Langgar Janji DamaiOscar Piastri Mantap di Puncak Klasemen F1 Usai Menangi GP Arab Saudi

Kedua pihak, Rusia dan Ukraina, saling menuduh sebagai pelanggar kesepakatan gencatan senjata tersebut.

Dalam pernyataan terkait upaya perdamaian yang lebih luas, Putin kembali menegaskan bahwa Rusia selalu terbuka terhadap inisiatif perdamaian dan berharap Ukraina bersikap serupa. Ia juga mengkritik Ukraina atas dugaan pemanfaatan fasilitas sipil untuk kepentingan militer.*

0 Komentar