Memang bukan secara langsung, namun di era digital yang dipenuhi internet dan media sosial, banyak konten sensual yang tersebar luas—dan pelakunya, dalam banyak kasus, adalah perempuan. Konten seperti tarian vulgar, video bermuatan seksual, hingga konten dengan narasi menggoda, semakin marak ditemukan.
Fenomena ini secara tidak langsung memberi ruang pada para laki-laki yang memiliki hasrat berlebih—calon pelaku tindakan biadab—untuk berpikir bahwa “perempuan zaman sekarang ternyata semurah atau selemah ini.” Akibatnya, mereka cenderung menggeneralisasi bahwa semua perempuan sama seperti yang mereka lihat di media sosial, sehingga muncullah tindakan pelecehan.
Faktanya, banyak pelaku pelecehan adalah individu yang sudah kecanduan konten sensual. Ironisnya, pihak yang memproduksi konten tersebut sering kali bukanlah korban dari pelecehan, melainkan justru menjadi pemicu dorongan hasrat pelaku. Sementara itu, yang menjadi korban adalah perempuan lain yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan konten semacam itu.
Baca Juga:Hati-hati! Aplikasi Rice Rich Gunakan Modus Investasi Sawah Skema PonziWaspada Aplikasi Paloma Asia Pacific Limited PAC Setelah Luncurkan Icoin
Oleh karena itu, penting dipahami bahwa perempuan yang kerap disebut sebagai “pemancing” dalam kasus-kasus ini bukanlah korban yang dimaksud, melainkan pihak yang tanpa disadari memberi pengaruh terhadap pelaku. Namun tetap, tanggung jawab penuh atas tindakan biadab itu ada di tangan pelaku.
Pada akhirnya, baik laki-laki maupun perempuan memiliki potensi untuk tidak mampu menahan nafsu mereka. Dan siapapun yang tidak bisa mengendalikannya—terlepas dari gender—adalah individu yang berbahaya dan perlu diwaspadai. Sebagai masyarakat yang sehat, kita harus mampu menjaga diri, mengendalikan dorongan, dan menghargai sesama manusia.
Poin pentingnya adalah, baik laki-laki maupun perempuan, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga hawa nafsu masing-masing. Laki-laki menjaga pandangan, dan perempuan menjaga dirinya.
Cara Menahan Diri untuk Laki-Laki
Nyatanya, jika Anda adalah tipe orang yang mudah sekali terangsang oleh hal-hal kecil dan tidak bisa mengendalikan dorongan tersebut, maka Anda sedang memperlihatkan kelemahan. Lebih parah lagi jika Anda terus-menerus menuntut perempuan untuk berpakaian sopan di media sosial, padahal Anda sendiri tidak berusaha menjaga pandangan Anda.