Penyebab Banyaknya Kasus Pelecehan Seksual di Indonesia Bukan Soal Gender

Pelecehan di Indonesia
Pelecehan Seksual di Indonesia. Ilustrtasi: Istimewa
0 Komentar

Mereka hanya berpikir, “Aku suka, maka aku lakukan,” bukan, “Aku suka, tapi apakah ini pantas aku lakukan?”

Mereka tidak menggunakan pertimbangan, tidak merenungkan dampaknya. Itulah sebabnya, memiliki nalar yang sehat dan pola pikir yang matang sangat penting bagi perempuan agar tidak terjebak dalam situasi yang merugikan.

Pada akhirnya, jika kita sebagai manusia—baik laki-laki maupun perempuan—sama-sama bisa mengendalikan diri, maka kehidupan sosial kita akan menjadi jauh lebih sehat, normal, dan tidak dipenuhi rasa takut.

Baca Juga:Hati-hati! Aplikasi Rice Rich Gunakan Modus Investasi Sawah Skema PonziWaspada Aplikasi Paloma Asia Pacific Limited PAC Setelah Luncurkan Icoin

Coba bayangkan, betapa kacaunya kehidupan sosial kita sekarang akibat kasus-kasus pelecehan. Sudah berapa banyak orang yang mengalami trauma terhadap profesi-profesi yang seharusnya mulia—seperti dokter, sopir, atau bahkan polisi—karena pernah menjadi korban dari oknum pelaku pelecehan? Ini jelas sangat merusak kepercayaan dan menciptakan kekacauan dalam masyarakat.

Intinya, hentikan normalisasi segala bentuk pelecehan, baik dalam bentuk konten digital, di dunia nyata, atau dalam bentuk apa pun.

Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian juga sudah lelah melihat berita yang terus-menerus memuat kasus pelecehan, ditambah dengan komentar-komentar yang masih saja bingung mau menyalahkan pelaku atau korban hanya karena melihat gendernya?

Silakan berkomentar—video ini lebih seperti curahan isi hati saya, karena saya benar-benar lelah melihat masih banyak orang yang salah paham terhadap kasus-kasus biadab seperti ini.

Terkadang pelaku justru dibela, sementara korban disalahkan, padahal semuanya seharusnya dilihat dari kronologi dan konteks yang tepat. Terlepas dari gender, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga diri.

0 Komentar