SURADE,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM- – Otib (60), warga Kampung Cipancur RT 07/02 Desa Kademangan Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi jadi korban peluru nyasar diduga pemburu babi hutan. Korban mengalami luka berlubang pada bagian punggung yang menembus tulang hingga ke rongga dada.
Informasi dihimpun, peristiwa tersebut terjadi Selasa (22/4) malam. Saat kejadian, Otib tengah tertidur di sebuah saung di lantai atas.
Eem (60), istri korban, mengatakan sebelum kejadian dirinya tidur terpisah dengan korban. Tiba-tiba terdengar suara letusan senjata apai. Eem mengira letusan senjata api itu mengenai babi hutan yang sedang diburu pemburu.
Baca Juga:TNI AD Bangun Titik Air Baru untuk Kebutuhan Sawah di SukabumiPemkot Sukabumi Pastikan P2RW tak Dihapus
“Saya tidur di saung, sementara suami saya tidurnya di atas saung conat (saung yang ditinggikan posisinya). Saya belum tidur, baru mau rebahan, tiba-tiba ada suara letusan. Saya langsung mengira ada yang menembak babi,” kata Eem kepada wartawan, kemarin (24/4).
Beberapa detik setelah suara letusan, telinga Eem kembali mendengar suara rintihan meminta tolong dari arah luar rumah. Saat keluar, Eem mendapati suaminya sudah tergeletak.
“Astagfirullah. Saya tidak menyangka Abah jatuh lalu bertanya abah jatuh, lalu menjawab abah tertembak!,” ujarnya.
Eem panik. Dia pun berteriak meminta tolong. Selepas itu Eem meneriakkan nama Sakim dan Ibrohim, kerabatnya yang saat itu juga berada di saung lain. Eem juga menyebut diatangi tiga orang, namun saat itu pandangannya kabur karena dilanda kepanikan.
Saat itu datang mobil Jeep. Tubuh Otib yang tergeletak kemudian dibawa menggunakan kendaraan tersebut hingga jalan beraspal.
Otib lalu dipindahkan ke ambulans desa untuk dibawa ke RSUD Jampangkulon. Namun nyawanya tak tertolong. Selepas itu, jasad korban di autopsi di RSUD R Syamsudin SH.
Kapolsek Tegalbuleud AKP Azhar Sunandar mengatakan, perkara itu ditangani langsung Polres Sukabumi. “Soalnya olah TKP dan riksa (pemeriksaan) saksi dilakukan Polres,” singkatnya.
Baca Juga:Muncul Wacana P2RW Kota Sukabumi akan Dihapus, Ketua RW Ungkap KeresahanDisdikbud Kota Sukabumi Tegas Serukan Perpisahan Sekolah Harus Membumi, Bukan Membebani
Dokter Spesialis Forensik Biddokkes Polda Jabar, dr. Nurul Aida Fathya, mengungkapkan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya luka terbuka di area punggung korban.
“Luka cukup besar, sekitar 18 sentimeter dengan kedalaman mencapai rongga dada. Kerusakan terjadi pada organ dalam, termasuk paru-paru, dan menyebabkan pendarahan hebat,” jelasnya saat ditemui usai autopsi, Rabu (23/4) malam. (mg3)