Ratusan Penerima Bansos di Kota Sukabumi Gagal Salur

Istimewa
GAGAL SALUR: Dinsos Kota Sukabumi menemukan ratusan keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sembako dinyatakan gagal salur.
0 Komentar

SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi menemukan ratusan keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sembako dinyatakan gagal salur. Temuan itu terjadi pada penyaluran bantuan sembako periode triwulan I tahun ini.

Berdasarkan data, penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) di Kota Sukabumi sebanyak 8.605 KPM. Sementara penerima bantuan sembako mencapai 17.899 KPM.

Penyuluh Sosial Ahli Muda Dinsos Kota Sukabumi, Arif Nur Rachman, mengatakan salah satu penyebab gagal salur akibat ketidakjelasan keberadaan penerima bantuan tersebut di lapangan. “Penyaluran bansos sembako pada triwulan I yang disalurkan melalui Bank BNI tercatat ada sekitar 300 penerima yang saat ini sedang diverifikasi keberadaannya,” ujarnya, kemarin (27/4).

Baca Juga:Pagelaran Wayang Golek Tutup Rangkaian HUT ke-111 Kota SukabumiPelajar Diedukasi Kebencanaan Sejak Dini di Kota Sukabumi, Diajak Kenali Rumah Aman Gempa

Arif mengungkapkan, selain 300 penerima yang perlu diverifikasi, terdapat pula sekitar tujuh orang penerima yang dinyatakan tidak layak lantaran tidak ditemukan saat proses pencairan bantuan. Arif menjelaskan, jumlah warga Kota Sukabumi yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) berdasarkan Surat Keputusan (SK) terbaru per 21 Maret 2025 tercatat sebanyak 151.447 orang.

Jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 43 orang dibandingkan dengan data sebelumnya yang dirilis pada Februari 2025 sebanyak 151.490 orang. Penyesuaian data ini merupakan bagian dari upaya Dinsos untuk memastikan akurasi data penerima bantuan, sekaligus untuk meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran program-program kesejahteraan sosial.

Saat ini Kementerian Sosial tengah melakukan transisi dari penggunaan DTKS ke Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). DTSEN akan menjadi rujukan baru dalam penyaluran bantuan sosial, termasuk program PKH dan bantuan sembako, khususnya periode Juni dan Juli.

“Sehubungan dengan kebijakan baru dari Kemensos tentang DTSEN, verifikasi data telah dilakukan pendamping PKH sejak bulan Maret hingga April bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS),” kata Arif.

Proses verifikasi dan validasi data DTSEN di Kota Sukabumi hingga saat ini telah mencapai capaian sekitar 84 persen. Dinsos Kota Sukabumi berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem penyaluran bantuan agar tepat sasaran, serta memastikan bahwa setiap penerima manfaat benar-benar layak menerima bantuan.

“Kami berharap, melalui upaya verifikasi ini ke depan tidak ada lagi permasalahan gagal salur dan penyaluran bansos dapat lebih tepat sasaran serta dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” pungkas Arif. (mg5)

0 Komentar